Analisis Pemasaran Usahatani Cabai Merah Keriting dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga di Kelurahan Sei Selincah Kecamatan Kalidoni Palembang

Authors

  • Yudhi Zuriah Wirya Sjakhyakirti University
  • Endah Novitarini Sjakhyakirti University
  • M. Fahrurozi Sjakhyakirti University

DOI:

https://doi.org/10.30737/agrinika.v4i2.1056

Keywords:

curly red chili, household, income, marketing channel

Abstract

The purpose of this study was to 1) identify the marketing channels, analyze marketing costs, marketing margins, and farmer's share of curly red chilies, and 2) calculate the magnitude of the income contribution of curly red chili farming to household income. This research was conducted in Sei Selincah Subdistrict, Kalidoni District, Palembang City in January 2020. The research method used was a survey. The sampling method was carried out purposively with a total sample of 20 farmers from 215 members of the curly red chili farmer population, while the sampling method of the marketing agencies used snowball sampling to marketing institutions in the research location. The results showed that there were 3 marketing channels of curly red chili in Sei Selincah Subdistrict, namely a) farmers-collecting merchants-consumers, b) farmer-wholesalers-retailers-consumers, and c) farmers-large collecting merchants-Lemabang markets-retailers-consumers. The costs of each marketing channel, respectively, was IDR570, IDR740, and IDR733 with a marketing margin of IDR5,000, IDR6,500, and IDR7,667. Farmer’s shares were consecutively 85.7 percent, 71.1 percent, and 58.8 percent. Furthermore, the contribution of income from curly red chili farming to household income of 89.6 percent was classified as a large criterion.

Tujuan penelitian ini untuk 1) mengidentifikasi saluran pemasaran cabe merah keriting, menganalisis biaya pemasaran, margin pemasaran dan farmer’s share cabai merah kertiting, dan 2) menghitung besarnya kontribusi usahatani cabai merah keriting terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sei Selincah Kecamatan Kalidoni Kota Palembang pada bulan Januari 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Metode penarikan contoh dilakukan secara sengaja dengan jumlah sampel sebanyak 20 petani contoh dari 215 anggota populasi petani cabai merah kerting, sedangkan metode pengambilan lembaga pemasaran menggunakan snowball sampling terhadap lembaga pemasaran di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 saluran pemasaran cabai merah keriting di Kelurahan Sei Selincah, yaitu a) petani -pedagang pengumpul-konsumen, b) petani-pedagang besar-pedagang pengecerkonsumen, c) petani-pedagang pengepul besar-pasar Lemabang-pedagang pengecerkonsumen. Biaya pemasaran masing-masing adalah Rp570, Rp740, dan Rp733 dengan margin pemasaran berturut-turut Rp5000, Rp6.500, dan Rp7.667. Farmer’s share secara berurutan adalah 85,7 persen, 71,1 persen, dan 58.8 persen. Selanjutnya kontribusi pendapatan usahatani cabai merah keriting terhadap pendapatan keluarga sebesar 89.6 persen tergolong kriteria besar.

References

Asmarantaka, R. W. (2012). Pemasaran Agribisnis. IPB - Press.

Asrianti, E. (2014). Analisis Pemasaran Usahatani Cabai Merah Keriting di Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Agrotekbis, 2(6), 660–666.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2017). Panen Cabai Merah: Pengelolaan dan Pemanfaatan. Puslitbang Tanaman Pangan.

Bank Indonesia. (2013). Pola Pembiayaan Usaha Kecil Menengah Usaha Budidaya Cabai Merah. Departemen Pengembangan Akses Usaha dan UMKM.

Dahl, D. C., & Hammond. (1977). Market and Price Analysis The Agricultural Industries. Mc Graw-Hill, Inc.

Dillon, H. S. (2008). Manajemen Distribusi Produk-Produk Agroindustri. Percetakan TI-ITS.

Direktorat Jenderal Hortikultura. (2013). Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2012.

Edward, W. C., & Richard, R. S. (1998). Dasar-Dasar Marketing Modern (A. P. Norman (ed.)). Govoni Liberty.

Hanafiah, & Saefuddin, A. M. (2006). Tataniaga Hasil Perikanan. UI Press.

Hulopi, F. (2006). Pengaruh Penggunaan Pupuk Kandang dan NPK terhadap Pertumnuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah. Universitas Tribhuana Tunggadewi.

Kartasapoetra. (2005). Marketing Produk Pertanian dan Industri. Rineka Cipta.

Khamdani, Y. (2013). Model Pemberdayaan Petani Cabai melalui Perbaikan Rantai Nilai Distribusi. Universitas Negeri Semarang.

Kotler. (2006). Manajemen Pemasaran. Rajawali Press.

Liu, S. M. N., & Madiono, E. (2013). Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Hortikultura. Program Manajemen Bisnis Universitas Kristen Petra.

Miskun, A. R. (2013). Ketahanan Kultivar Cabai Merah (Capsicum Annul L) Terhadap Jamur Colletotrichum Capsici (Syd.) Butler & Bisby Penyebab Penyakit Antraknosa. Universitas Lampung.

Mubyarto. (2008). Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES.

Muhamad, S., Rahmi, Y., & Rahmanyah, D. (2013). Sukses Panen Cabai Tiap Hari. Penebar Swadaya.

Musyafak, A. (2015). Mapping Agroekosistem dan Sosial Ekonomi untuk Pembangunan Pertanian Perbatasan Bengkayang-Serawak Kalimantan Barat. CV Budi Utama.

Nasution, A. H., & Barizi. (2004). Metode Statistik. PT Gramedia.

Nazir, M. (2003). Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia.

Prastowo, N. J., Yanuarti, T., & Depari, Y. (2008). Pengaruh Distribusi dalam Pembentukan Harga Komoditas dan Implikasinya terhadap Inflasi. The Effect of Distribution on Commodity Pricing and Its Implications for Inflation (WP/07/2008).

Redaksi Agromedia. (2010). Panduan Lengkap Budidaya dan Bisnis Cabai. PT Agromedia Pustaka.

Rostini, N. (2011). Enam Jurus Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit. PT Agromedia Pustaka.

Rumana, R., & Yuniarsih, Y. (2005). Penanganan Pascapanen Cabai Merah Keriting. Karnisius.

Samekto, R. (2006). Pupuk Kandang. PT Citra Aji Parama.

Santika, & Adhi. (2016). Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya.

Setjen Pertanian. (2016). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2016.

Silalah, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. PT Refika Aditama.

Singarimbun, M., & Effendi, S. (2009). Metode Penelitian Survei. LP3ES.

Situmeang, H. (2011). Analisis Risiko Produksi Cabai Merah Keriting Pada KelompokTani Pondok Menteng Desa Citapen Kecamatan Ciawi Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Situngkir, S., Lubis, P., & Erida. (2007). Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga (Kasus : Pedagang Sayur di Kota Madya Jambi). Manajemen Dan Pembangunan, 7(7).

Soekartawi. (2006). Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi (1st–3rd ed.). PT Raja Grafindo Persada.

Sudiyono, A. (2001). Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Suroto. (2000). Strategi Pembangunan dan Perencanaan Perencanaan Kesempatan Kerja. Gadjah Mada University.

Wijaya, D. W., & Sutapa, I. N. (2013). Upaya pengurangan tingkat Kecacatan Cabai Pascapanen pada Jalur Rantai Pasok. Jurnal Tirta, 1(2), 253–255.

Wiryanta, W. T. (2006). Bertanam Cabai pada Musim Hujan. PT Agromedia Pustaka.

Wiryanta, W. T. (2011). Panduan Lengkap Budidaya dan Bisnis Cabai. PT Agromedia Pustaka.

Downloads

PlumX Metrics

Published

29-09-2020

How to Cite

Zuriah Wirya, Y., Novitarini, E., & Fahrurozi, M. (2020). Analisis Pemasaran Usahatani Cabai Merah Keriting dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga di Kelurahan Sei Selincah Kecamatan Kalidoni Palembang. Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi Dan Agribisnis, 4(2), 167–185. https://doi.org/10.30737/agrinika.v4i2.1056

Issue

Section

Articles