SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT
DOI:
https://doi.org/10.30737/jumakes.v1i2.771Abstract
Tujuan penelitian ini  mengetahui hubungan supervisi  kepala ruang dengan motivasi perawat dalam melaksanakan triage. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sampel  sebanyak 51 responden yang diambil secara total populasi . Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik dengan uji korelasi spearmen rho dengan α = 0,05, didapatkan Ï-value < 0,05 yakni 0,000, yang berarti terdapat  hubungan supervisi kepala ruang dengan motivasi perawat dalam melaksanakan triage, dengan koefisiensi korelasi 0,475  yang menujukkan kekuatan hubungan sedang . Hal ini terjadi karena supervisi atasan terhadap bawahan merupakan alat untuk memotivasi kerja bawahan, apabila dilakukan dengan tepat. Kepala ruang  perlu  meningkatkan supervisi keperawatan  sehingga motivasi perawat dalam melaksanakan triage juga meningkat.
Â
Kata Kunci : Supervisi Kepala Ruang, Motivasi, Perawat, Instalasi Gawat Darurat.
Â
References
Brewer, C.S., Kovner, C.T., Greene, W., Cheng, Y., 2009. Predictors of RNs’ intent to work and work decisions 1 year later in a U.S. national sample. International Journal of Nursing Studies 46 (7), 940–956.
Circenis, et all. (2015). Supervision in Nursing: Latvian sampel study. Procedia. Social and behavioural sciences;205: 86-91. 6th World conference on Psychology Counseling and Guidance, 14 - 16 May 2015
Cronin JG. (2003). The introduction of the Manchester triage scale to an emergency department in the Republic of Ireland. Accid Emerg Nurs;11:121–5.
Depkes. (2009). Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2009 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit. Jakarta.
Depkes, R. (2006). Sistem Penggulangan Gawat Darurat Terpadu. Jakarta.
Enns, C. & Sawatzky, J. (2016). Emergency Nurses’s Perspectives: Faktors Affecting Caring. Journal Of Emergency Nursing. 1-6.
Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Asara.
Hasibuan. (2001). manajemen dasar,pengetahuan dan masalah. Jakarta: Bumi Perkasa.
Kathleen dkk, S. O. (2008). alih bahasa andri Hartono. Panduan Belajar Keperawatan Emergency. Jakarta: EGC.
Marquis, B. L. & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan : teori dan aplikasi, (Ed. 4). Jakarta : EGC.
Muninjaya, G. A. (2008). Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoadmodjo, S. (2010). Metode Penalitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2007). Manajemen keperawatan dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Parker, L. (2004). Making see and treat work for patients and staff. Emergency Nurse, 11(9), 16–17.
Robbins, S. (2009). Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi, Aplikasi. Jakarta: PT. Prehalindo.
Suarly, B. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan praktik . jakarta: Erlangga 15.
Swanburg. (2010). Manajemen and Leadership for Nursing Managers. Buston.
Toode, K., Routasalo, P., Suominem, T. (2011). Work motivation of nurses: A literature review. International Journal of Nursing Studies 48, 246–257.
Yildiz, Z., Ayhan, S., Erdogmus, S., (2009). The impact of nurses’ motivation to work, job satisfaction, and sociodemographic characteristics on intention to quit their current job: an empirical study in Turkey. Applied Nursing Research 22, 113–118.
Zimmermann PG. (2001). The case for a universal, valid, reliable 5-tier triage acuity scale for US emergency departments. J Emerg Nurs;27(3):246–54