Pengaruh Senam Kaki terhadap Sensitivitas Kaki pada Penderita Diabetes Melitus tipe II
DOI:
https://doi.org/10.30737/nsj.v6i1.2636Keywords:
sensitivitas kaki, diabetes mellitus, Latihan kaki.Abstract
Diabetes mellitus adalah penyakit peningkatan kadar gula darah, menyebabkan neuropati. Pada kaki menyebabkan luka atau gangren. Manajemen kesehatan DM tipe II sangat dibutuhkan di masyarakat. Terapi komplementer dapat membantu meningkatkan kesehatan kaki dengan meningkatkan sensitivitas kaki. Salah satu jenis terapi yang digunakan untuk meningkatkan sensitivitas kaki adalah terapi latihan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efek latihan kaki pada sensitivitas kaki pada pasien dengan diabetes mellitus. Jenis penelitian ini bersifat pra-eksperimental dengan satu kelompok desain pra-pasca-tes. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden pada pasien dengan diabetes mellitus dengan teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan 4 kali seminggu dalam waktu 1 bulan. Analisis data menggunakan tes Wilcoxon dengan nilai signifikan = 0,05. Hasil penelitian sebelum latihan kaki menunjukkan bahwa kebanyakan orang dengan diabetes mellitus mengalami sensitivitas sedang (40%), sementara setelah hampir setengahnya mengalami sensitivitas normal (65%). Hasil analisis tes statistik diperoleh nilai p: 0,001. Karena nilai < maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada efek latihan kaki pada sensitivitas kaki pada orang dengan diabetes mellitus. Dianjurkan bagi penderita diabetes untuk melakukan latihan kaki secara teratur di sela-sela istirahat untuk menghindari penurunan sensitivitas.References
Anggraeni. (2017). Pengaruh Senam Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Cawas 1.Jogjakarta.URL:http://digilib.unisayogya.ac.id/2509/1/naskah%20publikasi.pdf
Asep. (2012). Diabetes mellitus penyakit kencing manis. yogyakarta: kanisius.
Aumiller, W. D., & Dollahite, H. A. (2015). Pathogenesis and management of diabetic foot ulcers. Journal of the American Academy of Physician Assistants, 28(5), 2834.https://doi.org/10.1097/01.JAA.0000464276.44117.b1
Efendi, P., Heryati, K., & Buston, E. (2020). Penanganan Pasien Diabetes Mellitus Bengkulu. Mahakam Nursing Journal, 2 (7), 286–297.
Guyton. (2011). Textbook of Medical Physiology. edisi II. jakarta: saunders.
Hardhi. N.A.H.d.K.. (2013). Aplikasi keperawatan berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC - NOC jilid 1. Yogyakarta: Mediaction publishing.
Kushartanti. (2017). Diabetes Educator Training. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM
Misnadiarly. (2016). Diabetes Mellitus angren, Ulcer, infeksi, Mengenali gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Nopriana, Yuna. (2021). Senam kaki Diabet pada pasien DM. Palembang. URL: http://ejurnal.stikesmitraadiguna.ac.id/index.php/jkp/article/view/117
DOI:https://doi.org/10.52047/jkp.v11i22.117
PERKENI. (2011). Konsesus Pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2011. Semarang: PB PERKENI.
Pudiastutik. (2013). Penyakit-penyakit Mematikan. Yogyakarta: Luha Medika.
RISKESDAS.( 2013). Laporan Nasional 2011. jakarta: Tersedia dari: URL: HYPERLINK http://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesdas%202007.pdf.
Setiawan. (2011). Ramuan tradisional untuk pengobatan diabetes mellitus. jakarta: Penebar Swadayu.
Sudoyo.(2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi V. jakarta: interna publishing.
Suparyanto. (2011). Konsep pengetahuan. yogyakarta: kanisius.
Suyono. (2011). Kecenderungan peningkatan jumlah Pasien Diabetes. jakarta: FKUI.
Tjokroprawiro. (2016). Hidup sehat dan bahagia bersama diabetes. jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wibisono. H. (2019). Solusi sehat seputar diabetes mellitus. Jakarta: Argo Media Pustaka.