DETERMINAN TERJADINYA PERSALINAN PREMATUR
DOI:
https://doi.org/10.30737/jubitar.v3i1.3239Abstract
Persalinan preterm adalah persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu dan merupakan penyebab terbesar morbiditas dan mortalitas neonatal. Resiko terjadinya persalinan prematur  antara lain faktor pada ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan terjadinya persalinan prematur. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan rancangan case control. Lokasi penelitian di RSUD Kabupaten Nganjuk pada bulan Oktober sampai Desember 2021. Jumlah sampel 200 ibu pasca salin dipilih dengan menggunakan fixed disease sampling yang meliputi kelompok kasus 50 dengan kejadian persalinan prematur dan kelompok kontrol sebanyak 150 persalinan cukup bulan. Variabel independen penelitian ini tekanan darah, usia, dan paritas, sedangkan variabel dependen penelitian kasus persalinan prematur. Alat pengumpulan data menggunakan rekam medik dan pengolahan data menggunakan analisis regresi logistik ganda. Persalinan prematur dipengaruhi oleh tekanan darah (OR=7.55; CI 95%=1.20 hingga 2.85; p=<0.000), usia ibu (OR=5.15; CI 95%=0.80 hingga 2.47; p=0.000), dan paritas (OR=4.59; CI 95%=0.71 hingga 2.34; p=0.011). Kejadian persalinan prematur terjadi karena hipertensi, ibu yang berusia < 20 tahun/> 35 tahun, dan primigravida,
Â
Kata kunci : Persalinan Prematur, tekanan darah, usia ibu, paritas       Â
Â
References
Carolin, T. B. & Widiastuti, I. 2019. Faktor–faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kelahiran Preterm di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Kebayoran baru Jakarta Selatan. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Nasional. Vol 1, No 1 https://doi.org/10.1055/s-2008-1043995
Eliza, Nuryani D.D, Rosmiyati. (2017). Determinan Persalinan Prematur di RSUD Dr. Abdul Moeloek. Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, 2017, hlm 305-309
Fikawati & Syafiq. (2015). Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kemenkes, RI. (2020). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.
Khosravi S, Dabiran S, Lotfi M, Asnavandy M. (2014). Study of the Prevalence of Hypertension and Complications of Hypertensive Disorders in Pregnancy. Open Journal Preventive Medicine. ; 04(11):860–7.
Krisnaldi. 2009. Persalinan Prematur. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Glass H., Costarino A., Stayer S., Brett C., Cladis F., Davis P. (2015). Outcomes for Extremely Premature Infants. Anesth Analg. ; 120:1337–51.
Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. EGC
Rukiyah dan Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan (Patologi Kebidanan). Jakarta: Trans Info Media.
Safitri A. dan Djaiman S. P. H. (2021). Hubungan Hipertensi dalam Kehamilan dengan Kelahiran Prematur: Metaanalisis. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Vol. 31 No. 1, Maret 2021, 27 – 38. DOI: https://doi.org/10.22435/mpk.v31i1.3881
Sarah A.H. & Clare M. (2016). Management of preterm labour. NHS Foundation Trust, Manchester, UK. Elsevier Inc.
Saifuddin. A.B, (2012), Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, PT Bina Pustaka, Jakarta.
SDKI. (2017). Laporan Pendahuluan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. In Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. https://doi.org/10.1111/j.1471-0528.2007.01580.x
Tangtub, E., Prechapanich, J. (2010). Retrospective of the Relathionship Between and Pregnancy Outcome at Sirirtaj Hospital,Siriraj Medical Journal,J 2010:62:14-17.
Winkjosastro S.P. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
World Health Organization. Newborn Mortality: WHO; (2021). [cited 09 November 2021]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/levels-and-trends-in-child-mortality-report
Zulaikha N. dan Minata F. (2021). Analisa Determinan Kejadian Kelahiran Prematur Di RSIA Rika Amelia Palembang. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA, ISSN 2615-6571 (cetak), ISSN 2615-6563 (online)
