PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS SEMANGKA DAN JUS APEL MANALAGI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MENOPAUSE PENDERITA HIPERTENSI
DOI:
https://doi.org/10.30737/jubitar.v1i1.724Abstrak
Penyakit hipertensi sering tanpa keluhan khas, hipertensi dengan komplikasi adalah salah satu penyebab utama kematian berbagai buah-buahan juga bisa menjadi alternatif untuk menurunkan tekanan darah seperti semangka, apel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas jus semangka dan jus apel manalagi terhadap tekanan darah pada menopause penderita hipertensi di Puskesmas pembantu  Badar Kidul Kota Kediri 2019. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Penelitian ini menggunakan instrument lembar lembar observasi dengan tensimeter, dengan purposive sampling diperoleh sampel 32 responden. Uji statistic Wilcoxon dan MannWithney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum semangka (81,2%), kriteria darah hipertensi adalah 13 responden, setelah diberi semangka (75%), hipertensi kriteria normal (tinggi) adalah 12 responden. Sedangkan sebelum apel manalagi diberikan (sebagian besar 87,5%) kriteria darah hipertensi adalah 14 responden ringan dan setelah apel diberikan sebagian besar (56,2%) darah hipertensi kriteria normal 9 responden. Hasil analisis menunjukkan nilai p value = 0,000 <α 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada perbedaan efektivitas jus semangka dan jus apel manalagi terhadap tekanan darah pada menopause penderita hipertensi di Puskesmas pembantu  Badar Kidul Kota Kediri 2019. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara rutin memeriksa kesehatan dan minum obat. Ada juga alternatif non farmakologi untuk menggunakan obat tradisional atau dengan berbagai jenis makanan atau buah-buahan yang dapat menurunkan tekanan darah. Diharapkan jus semangka dan jus apel merupakan salah satu buah yang dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Kata kunci: Jus Semangka, Jus Apel, Hipertensi, Menopause
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Anggreni. (2012). Hipertensi Pada Lanjut Usia. Jurnal Ners. No.2. Vol. 2. (Diakses Tanggal 20 Oktober 2017).
Antoni, DKK. (2013). Pengaruh Konsumsi Apel Terhadap Penurunan Kolesterol Darah Penderita Hipertensi di Dusun Pojok Desa Curah Malang Kecamatan Sumobito Jombang. Jurnal metabolisme vol.2 Jombang.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan danPraktek Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta
Atikah.(2014). Menopause. Yogyakarta :Numed
Balitbangkes. 2014. Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia tahun 2014. Jakarta : KEMENKES RI
Balitbangkes. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : KEMENKES RI
Bailey, S. J., Blackwell, J. R., Williams, E., Vanhatalo, A., Wylie, L. J., Winyard, P. G., & Jones, A. M. (2016). Two weeks of watermelon juice supplementation improves nitric oxide bioavailability but not endurance exercise performance in humans. Nitric Oxide, 59, 10–20. doi:10.1016/j.niox.2016.06.008
Dinkes Kota Kediri. (2014). Profil Kesehatan Kota Kederi.
Depkes. 2014. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Hipertensi
Endang Purwoastuti& Elisabet Siwi Walyani. (2015). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.Yogyakarta : Numed.
Fahimeh, DKK. (2015). Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) Eating Plan : Beyond The Hypertension. Nutrition and Food Sciences Research Vol. 2. No. 1. Jan-Mar 2015. Page 3-10.
Gheflati, A., Bashiri, R., Kord, M. T., Ghadiri-Anari, A., Reza, J. Z., & Nadjarzadeh, A. (2019). The effect of apple vinegar consumption on glycemic indices, blood pressure, oxidative stress, and homocysteine in patients with type 2 diabetes and dyslipidemia: A randomized controlled clinical trial. Clinical Nutrition ESPEN. doi:10.1016/j.clnesp.2019.06.006
Haryani, Ira. (2015). Menu Ampuh Atasi Hipertensi. Yogyakarta. Notebook.
Izumi, Y., Matsumoto, K., Ozawa, Y., Kasamaki, Y., Shinndo, A., Ohta, M.,Shimabukuro, H. (2007). Effect of Age at Menopause on Blood Pressure in Postmenopausal Women. American Journal of Hypertension, 20(10), 1045–1050. doi:10.1016/j.amjhyper.2007.04.019
Kholish, Nur. 2011. Bebas Hipertensi Seumur Hidup dengan Terapi Herbal. Yogyakarta : Real Books.
Kowalski, R.E. (2010). Terapi 8 Minggu Menurunkan Tekanan darah Tinggi dan Mengurangi Resiko Serangan Jantung dan stroke Secara Alami. Bandung: Qanita.
Lestari, E. P. (2011). Regulasi Tekanan Darah Pada penderita Hipertensi Primer Dengan Smoothie Pisang (Musa Paradisiaca). Jurnal Ners. No. 2. Vol. 6, 140-146
Lisnawati, E. (2010). Efektivitas Konsumsi Semangka Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada Usia Lanjut Penderita Hipertensi. Jurnal Ners. No.3. Vol.6/
Ma’mun. D., Nurcholis.(2012). Manfaat Jus Semangka. Jurnal No.1. Vol. 1.
Nisa, Intan. (2013). KhasiatSakitTanamanObatUntukDarahTinggi. Jakarta: NiagaSwadaya.
Ramayulis, Rita. (2013). Jus Super Ajaib. Jakarta: NiagaSwadaya.
Savitri, Dian. (2017). Diam-diam Mematikan, Cegah Asam Urat dan Hipertensi, Yogyakarta, Healthy.
Sholihah, Zuhriatun. (2015). Studi Komparast Pemberian Jus Semangka dan Melon Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di dusun Pundung Sleman Yogyakarta. Artikel Penelitian.
Syaifuddin Muh, 2013. Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah : Surakarta.
Tambayong, J. (2010). Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: BukuKedokteran EGC.
TaufanNugroho& Bobby. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta : Pustaka Baru Press
WHO. 2013. A Global Bref on Hypertension : Silent killer, global public healty crisis.
Wirakusuma, Emma. (2010). 202 Jus Buahdan Sayur. Jakarta : Penebar Swadaya.