Pengaruh Pemberian Calac 95 Pada Ibu Hamil Di Awal Kehamilan Terhadap Pencegahan Preeklamsia Di Rumah Sakit Siloam Kupang

Penulis

  • Nurani Martenci Ledoh Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri
  • Eko Winarti Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri
  • Sri Haryuni Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri
  • Sunardi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri

Kata Kunci:

Preeclampsia, Calac 95, Pregnant Women, Age

Abstrak

Preeklampsia adalah sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah danaktivasi endotel. Sebanyak 3,9% dari semua wanita hamil di dunia mengalami preeklampsia. Salah satu penyulit dalam kehamilan adalah preeklampsia yangmenyebabkan sakit berat, kecacatan jangka panjang, serta kematian pada ibu, janin dan neonatus. Preeklampsia dan eklampsia adalah komplikasi pada masa kehamilan yang merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan ibu dan bayi di seluruh dunia. Penelitiann menggunakan metode case control sehingga dapat mengetahui kejadian preeklamsia yang dialami oleh ibu hamil,sehingga didapatkan data bahwa kejadian preeklamsia ringan yang sering terjadi yakni pada kategori ibu hamil pada tipe kontrol. Faktor lain yang juga ikut mendukung terjadinya preeklamsia yakni faktor tekanan darah.

Referensi

Almatsier, Sunita, “Prinsip Dasar Ilmu Gizi”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.

An, H. et al., “Effect of Supplementing Calcium, Iron, and Zinc on the Fetus Development and Growth during Pregnancy”, Pubmed.gov., 2010.

Sirait, A. (2012). Prevanlensi Hipertensi Pada Kehamilan Di Indonesia Dan Berbagai Faktor Yang Berhubungan (Riset Kesehatan Dasar2007). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 15 No.2: 103–109.

Solihin Pudjiadi, Hasil Penelitian : “Hubungan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan dan Status Gizi Anak saatLahir”, Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono, “Statistik Untuk Penelitian”, IKAPI, Jakarta,2007.

Suwanti, Wibowo, E., & Safitri, N. (2014). Hubungan Tekanan Darah dan Paritas dengan Kejadian Eklampsia di Ruang Bersalin RSUPNTB Tahun 2012. Media Bina Ilmiah, Vol 8 No 1 25–30.

Wahyuni. et al., “ Hubungan asupan zat gizi makro dan mikro ibu hamil trimester III dengan status antropometri bayi lahir”, Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, 2004.

Wulandari, R., & Firnawati, A. (2012). Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat Pada Ibu Hamil Di Rsud Dr. MoewardiSurakarta. Jurnal Kesehatan, Vol. 5 No. 1: 29–35.

Yogi, E., Hariyanto, & Sombay, E. (2014). Hubungan Antara UsiaDengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di Poli Kia Rsud Kefamenanu Kabupaten Timur Tengah Utara. Jurnal Delima Harapan, Vol.3 No.2 10-19.

Yongki. et al., “ Status gizi awal kehamilan dan pertambahan berat badan ibu hamil kaitannya dengan BBLR”, Jurnal Gizi dan Pangan, 2009.

PlumX Metrics

Diterbitkan

2024-03-28

Cara Mengutip

Martenci Ledoh, N., Winarti, E., Haryuni, S., & Sunardi. (2024). Pengaruh Pemberian Calac 95 Pada Ibu Hamil Di Awal Kehamilan Terhadap Pencegahan Preeklamsia Di Rumah Sakit Siloam Kupang. Jurnal Mahasiswa Kesehatan, 5(2), 186–193. Diambil dari https://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jumakes/article/view/5656

Terbitan

Bagian

Articles