Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

 

Pendahuluan : Denyut nadi yang terlalu tinggi atau rendah bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan Metode : Metode penelitian  yang digunakan dalam  penelitian ini adalah Pra-eksperimental menggunakan rancangan One-Group Pra-Post Test Design menggunakan uji analisis T-test. Populasi seluruh wanita yang berusia 20-50 tahun yang mengikuti latihan kebugaran jasmani sebanyak 35 orang.sampel yang digunakan menggunakan total sampling.Hasil : Jadi harga t hitung =18.083 ≥ harga ttabel = 2.032 dan dengan tingkat signifikansi 0.000 ≤  0.05   Artinya ada pengaruh kebugaran jasmani dengan denyut nadi  di desa sentul kecamtan tembelang kabupaten jombang.Pembahasan : Perubahan terjadi karena adanya respon adaptasi kardiovaskuler terhadap latihan kebugaran jasmani yang diberikan secara teratur. Latihan secara teratur akan mencapai tingkat kebugaran jasmani yang baik dan denyut nadi dalam batas normal.

Kata kunci : kebugaran jasmani,denyut nadi,frekuensi

 

Keywords

kebugaran jasmani denyut nadi frekuensi

Article Details

Author Biography

rifai rifai, Stikes Pemkab Jombang

COMMUNITY oF NURSINHG SCIENCE
How to Cite
PENGARUH FREKUENSI LATIHAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN DENYUT NADI. (2020). Nursing Sciences Journal, 4(1), 1-7. https://doi.org/10.30737/nsj.v4i1.824

Deprecated: json_decode(): Passing null to parameter #1 ($json) of type string is deprecated in /home/ojs.unik-kediri.ac.id/public_html/plugins/generic/citations/CitationsPlugin.php on line 68

How to Cite

PENGARUH FREKUENSI LATIHAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN DENYUT NADI. (2020). Nursing Sciences Journal, 4(1), 1-7. https://doi.org/10.30737/nsj.v4i1.824

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Atmaji. 2007. Perlindungan lansia, Bappenas. Jakarta available from URL: www.bappenas.go.id
  3. Berachunk, Amrank. Diakses: 22 April 2017. Defenisi Denyut Nadi. http: berachunk-amrank.blogspot.com/2012/07/defenisi-denyut-nadi.html
  4. Caplan, Mindy. 2014. Diakses: 12 Mei 2017. The Basics of Personal Training for Senior. http://certification.acsm.org/blog/2014/january/the-basics-of-personal-training-for-seniors
  5. Constanzo, Linda S. 2012. Fisiologi Kedokteran. Edisi Lima. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publisher
  6. Darmojo, RB, Hadi Martono. 2003. Buku ajar geriatric. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
  7. Departemen sosial RI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1997 tentang kesejahteraan lanjut usia, Depsos RI. 2002: Jakarta
  8. Fu Cheng. 2011. Diakses tanggal 07/12/2017. Dari http://sahabatsilat.com/forum/tai-chi-dan-reiki/10 pedoman esensial berlatih tai chi menurut grand master yang cheng fu
  9. Fuxing Zhang. 2001. Hand book: Tai Chi Chuan exercise. Jakarta: Gramedia
  10. Ghozali, Imam. 2002. StatistikNon-Parametrik. Semarang: Badan Penerbit-UNDIP
  11. Giriwijoyo, Santosa. 2012. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  12. Guyton dan Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
  13. Gong. 2013. Pelatihan Senam Lansia untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia di Banjar Tuka Dalung. Denpasar: Pasca Sarjana Universitas Udayana
  14. Hikmaharidha, Istifa. 2011. Pengaruh Senam Tai Chi terhadap Tekanan Darah Wanita berusia 50 Tahun ke Atas. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
  15. Hendro. 2013. Detak jantung dan keamanan olahraga. Detik.com. 19 Desember 2017. fitzania.com/detak-jantung-dan-keamanan-olahraga/
  16. Hong, Yulian. et al. 2000. Balance Control, Flekxibility and Cardiorespiratory Fitness among Older Tai Chi Practitioners. Hongkong: Br J Sports Med
  17. Ismayadi. Proses Menua [homepage on the Internet]. c2004 [cited 2010 November 26]. Availablefrom:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3595/1/keperawatanismay adi.Pdf
  18. Jubaidi A. et al. 2008. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
  19. Kardi. 2004. Perbedaan Tekanan Darah Wanita Usia Lanjut yang Mengikuti Senam Lanjut Usia dan Tidak Mengikuti Senam Lanjut Usia di Desa Semawung, Kabupaten Purworejo, Semarang: Universitas Diponegoro Masud Ibnu. 1996. Dasar-dasar fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC
  20. Mazeo, Robert. 1994. Diakses tanggal: 03 Maret 2014. Exercise and The Older Adult. http://www.acsm.org
  21. Mohrman D, Jane H. Cardiovascular physiology. Sixth edition. USA: McGraw-Hill Companies, Inc; 2006. p.185-203
  22. Motivala, Sarosh J. 2006. Tai Chi Chih Acutely Decreases Sympathetic Nervous System Activity in Older Adults. Amerika: The Journal Gerontology ; ProQuest. Hal 1177-1180
  23. Notoadmojo, S. 2006. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pearce Evelyn C. 2002. Anatomi Fisiologi Paramedis. Penerbit Gramedia:Jakarta.
  24. Pearce Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama
  25. Pudjiastuti Sri Surini. 2003. Fisioterapi pada lansia. Jakarta: EGC
  26. Saputra Lyndon. 2010. Tai Chi untuk kesehatan dan vitalitas. Tangerang: Karisma Publishing Group
  27. Sudarko, Rumpis Agus. 2012. Fisiologi Olahraga. Diakses: 22 Desember 2017. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Rumpis%20Agus%20Sudarko,%20MS./FaalOlahraga%20%5BCompatibility%20Mode% 5D.pdf

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.