HUBUNGAN STATUS VITAMIN D TERHADAP PERTUMBUHAN LINIER DAN IMUNITAS PADA ANAK DAN REMAJA

Authors

  • Nurnashriana jufri Universitas Halu Oleo
  • Jusniar Rusli Afa Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.30737/jubitar.v1i2.1320

Abstract

Vitamin D merupakan kelompok secosteroid larut lemak yang berasal dari kolesterol. Dua jenis utama vitamin D adalah D3 (cholecalciferol) dan D2 (ergocalciferol). Vitamin D dapat dikatakan sebagai vitamin yang unik karena bisa disintesis di kulit dari paparan sinar matahari dengan adanya prekursor vitamin D3 di kulit yaitu 7-dehydrocholesterol. Kekurangan vitamin D telah banyak diketahui akan berpengaruh terhadap pertumbuhan linier mulai dari bayi, balita, anak hingga remaja. Gangguan pertumbuhan akan mengakibatkan stunting yaitu suatu gangguan pertumbuhan yang terjadi karena  kondisi kekurangan gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis. Kejadian infeksi saluran pernafasan atas dan bawah yang disebabkan oleh berbagai virus dan sepsis serta derajat keparahan, penyakit, bakterimia, mortalitas tinggi dikaitkan dengan defisiensi vitamin D. Tujuan ini bertujuan untuk mengetahu hubungan status Vitamin D terhadap Pertumbuhan Linier dan imunitas pada anak dan remaja. . Pencarian database yang digunakan meliputi Google Scholar, ResearchGate, ScienceDirect. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artyikel meliputi Vitamin D, Pertumbuhan Linier, Imunitas pada anak dan remaja.  Selanjutnya ada 17 artikel yang dipilih sesuai dengan analisis tujuan, kesusuaian topic, metode penelitian yang digunakan, ukuran sampel, hasil setiap artikel, dan keterbatasan yang terjadi.Tulisan ini menemukan bahwa Sehingga pada hasil telaah artikel ini terdapat beberapa penelitian yang tidak menunjukkan hubungan asupan dan status kadar serum vitamin D baik terhadap pertumbuhan linier dan sistem imun pada anak dan remaja. Hasil telaah artikel ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh intervensi vitamin D terhadap pertumbuhan linier dan sistem imun pada balita, anak hingga remaja dengan menguji semua faktor yang mempengaruhi status vitamin D dalam tubuh.

Kata Kunci : Vitamin D, Pertumbuhan Liniar, Sistem Imun, Anak, Remaja

Author Biographies

Nurnashriana jufri, Universitas Halu Oleo

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Jusniar Rusli Afa, Universitas Halu Oleo

Epidemiologi

References

Adam JS, Hewison M. 2008. Unexpected actions of Vitamin D: New perspective on The Regulation of Innate and Adaptive Immunity. Nat Clin Pract Endocrinol Metab. 45: 80-90.

Anwar K. 2018. Penerapan Metode Probabilitas Dalam Analisis Defisiensi Asupan Kalsium, Besi, Seng dan Vitamin D Pada Anak dan Remaja di Indonesia. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Araya Z, Tang W, Wikvall K. 2003. Hormonal Regulation of The Human Sterol 27-Hydroxylase Gene CYP27A1. Biochem J. 372(2): 529-34.

Ayulo MJr, Katyal Ch, Agarwa Ch, Sweberg T, Rastogi D, Markowitz M, et al. 2014. The Prevalence of Vitamin d Deficiency and its Relationship with Disease Severity in Urban Pediatric Critical Care Unit. Endocr Regul. 48: 69-67.

Baeke F, Takiishi T, Kof H, Gysemans C, Mathieu C. 2010. Vitamin D: Modulator of The Immune System. Curr Opin Pharmacol. 10: 482-96.

Bartley J. 2010. Vitamin D: Emerging Roles in Infection and Community. Expert Rev Anti Infect Ther. 8: 1359-69.

Bhandari N, Batil R, Taneja S. 2001. Effect of Micronutrient Supplementation on Linear Growth of Children. British Journal of Nutrition. 85. Suppl. 2. S131. S137.

Chairunnisa E, Candra A, Panunggal B. 2018. Asupan Vitamin D, Kalsium dan Fosfor Pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 12-24 Bulan di Kota Semarang. Journal of Nutrition College. Vol. 7 No. 1 Tahun 2018:39-44.

Damaratasia W. 2012. Peran Vitamin D Dalam Regulasi Sistem Imunitas Melalui Sel Dendritik. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada. Vol. 1 No.1: 55-63.

Dewi, YP. 2017. An Overview Vitamin D. http://wwwresearchgate.net/pubilcation/3199997190.

Dwi R, Adji H, Widjajanto E. 2015. Hubungan Kadar Vitamin D, Sel T Regulator (CD4+ CD5+FoxP3+) dan Kadar C-Peptida Pada Anak dengan Diabetes Melitu Tipe 1. Jurnal Kedokteran Brawijaya. Vol.28 No.4: 324-327.

Erisma R, Lubis G, Yani FF. 2016. Hubungan Asupan Nutrisi dengan Kadar Vitamin D Pada Tuberkulosis Anak. Sari Pediatri. 1(8): 40-4.

Henry HL. 2011. Regulation of Vitamin D Metabolism. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab. 25(4): 531-41.

Hewinson M. 2010. Vitamin D and The Immune System: New Persperctive On and Old Theme. Endocrinol Metab Clin North Am. 39: 365-79.

Indriyani R, Adji H. 2018. Hubungan Antara Status Kontrol Glikemik, Vitamin D dan Gizi Pada Anak Diabetes Melitus Tipe 1. Jurnal Kedokteran Brawijaya. Vol.30 No.2: pp. 114-120.

Kempker JA, Han JE, Tangpricha V, Ziegler TR, Martin GS. 2012. Vitamin D and Sepsis: An Emerging Relationship. Dermato Endocrinol. 4: 101-8.

Korn T, Bettel E, Oukka M, Kuchroo VK. 2009. IL-17 and IL-17 Cells. Annu Rev Immunol. 27: 45-517.

Marcus R, Butterfield G, Holloway L, et al. 1990. Effects of Short Term Administration of Recombinant Human Growth Hormone to Elderly People. J Clin Endocrinol Metab. 70(2): 519-27.

Masnadi NR, Ihsan I. 2017. Hubungan Status Vitamin D dengan Mortalitas dan Lama Rawatan Pada Anak Sakit Kritis. Majalah Kedokteran Andalas. Vol.40 No. 2: Hal 82-89.

McGeachy DJ. 2008. IL-17 Cell Diffrentiation: The Long and Winding Road. Immunity. 28: 445-53.

Prietl B, Treiber G, Pieber TR, Amrein K. 2013. Vitamin d and Immne Function. Nutrients. 5: 2502-21.

Putri MLP, Simanjuntak BY, Wahyu T. 2018. Konsumsi Vitamin D dan Zink dengan Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah SD Negeri 77 Padang Serai Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan. Vol.9 No. 2: 267-271.

Rahmawati DP. 2017. Perbedaan Kecukupan Protein, Zinc, Kalsium dan Vitamin D Pada Remaja Putri Stunting dan Non-Stunting di SMPN Nguter Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Samuel S, Sitrin MD. 2008. Vitamin D’s Role in Cell Proliferation and Differentiation. Nutr Rev. 66: S116-24.

Setiabudiawan B. 2010. Peran Defisiensi Vitamin D dan Polimorfisme FokI, Bsml, Apal serta Taql Gen Reseptor Vitamin D Terhadap Tuberkulosis Pada Anak. Sari Pediatri. 11(5): 317-25.

Shao S, He F, Yang Y, Yuan G, Zhang M, Yu X. 2012. Th17 Cells in Type 1 Diabetes. Cell Immunol. 280: 16-21.

Siyam N, Wilopo SA, Hakimi M. 2014. Asupan Vitamin D Rendah dan Keparahan Demam Berdarah Dengue Pada Anak Usia 1-14 Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 9 No. 1: 87-93.

Tjowanta AS, Yoel C. 2018. Hubungan 25-Hydroxyvitamin D dengan Sepsis Pada Anak. CDK -265. Vol. 45. No.6.

Utami S, Chairulfatah A, Rusmil K. 2015. Perbandingan Kadar Vitamin D (25-Hidroksi Vitamin D) Pada Anak Sakit Kritis dan Non-Kritis. Sari Pediatri. 16(6): 434-40.

Valentina V, Palupi NS, Andarwulan N. 2014. Asupan Kalsium dan Vitamin D Pada Anak Usia 2-12 Tahun. J. Teknol. Dan Industri Pangan. Vol. 25 No. 1: 83-89.

Vallejo JG, Ong LT, Starke JR. 1994. Cilical Features, Diagnosis and Treatment of Tuberculosis in Infants. Pediatric. 94: 1-7.

WHO. 2004. Vitamin and Mineral Requirements in Human Nutrition. Switzerland: WHO.

Wibisono W, Tjahnjono HA, Wijayanto E. 2016. Hubungan Kadar 25-Hidroksi-Vitamin D dengan HbA1C melalui Interleukin-17 Pada Anak Diabetes Melitus Tipe 1. Sari Pediatri. 17(6): 469-77.

Downloads

PlumX Metrics

Published

2020-11-30

How to Cite

jufri, N., & Afa, J. R. (2020). HUBUNGAN STATUS VITAMIN D TERHADAP PERTUMBUHAN LINIER DAN IMUNITAS PADA ANAK DAN REMAJA. Jurnal Bidan Pintar, 1(2), 106–120. https://doi.org/10.30737/jubitar.v1i2.1320