IDENTIFIKASI Neisseria gonorrhoeae PADA PENDERITA DENGAN GEJALA KLINIS INFEKSI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
DOI:
https://doi.org/10.30737/jubitar.v2i2.2127Kata Kunci:
Neisseria gonorrhoeae, Sexually transmitted diseaseAbstrak
Gonorrhoeae merupakan jenis Penyakit Menular Seksual (PMS) klasik yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neiserria gonorrhoeae. WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru Penyakit Menular Seksual (PMS) di Negara berkembang seperti Afrika, Asia, Asia Tenggara dan Amerika Latin. Puskesmas Balowerti merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Kediri yang dilengkapi dengan unit pemeriksaan reproduksi. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dan bertujuan untuk mengidentifikasi dan melihat persentase Neiserria gonorrhoeae pada penderita dengan gejala klinis Penyakit Menular Seksual. Teknik pengambilan sampel adalah secara non random dengan desain purposive sampling sebesar 40 orang. Penelitian ini menggunakan sampel swab speculum vagina. Sampel tersebut kemudian dibuat perlakuan untuk diidentifikasi dengan pengecatan gram pada apusan kering swab speculum vagina. Hasil yang diperoleh, terdapat 11 responden positif (27,50%) teridentifikasi Neisseria gonorrhoeae dari 40 responden dengan gejala klinis infeksi menular seksual. Hasil penelitian dengan presentasi 27,50%, di anggap tinggi karena melebihi Standar Nasional minimum kasus gonorrhoeae setiap wilayah 0,20% sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut untuk menekan tingginya angka kejadian gonorrhoeae.Referensi
Bignell, et al. (2011). UK nasional guideline for the management of gonorrhoeae in adults.
Brooks, et al. (2013). Manual Medical Microbiology. The McGraw-Hill, lange.
Fitri Abdullah Jawas, dkk. (2008). Penderita Gonore di Divisi Penyakit Menular Seksual Unit Rawat Jalan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Dr. Soetomo. Download-fullpaper- BKKK_vol20no3_des_2008-Acc_4.pdf.
Mahon, CR, Lehman. (2015). Textbook of Diagnostic Microbiology.5th edition, Saunders Elsevier Mosby-Missouri.
Priyo Budi Purwono, dkk. (2015). Pemeriksaan mikrobiologi untuk penyakit infeksi- bakteriologi infeksi genitalia, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Sagung Seto. Surabaya.
Oslen, et al. (2013). Antimicrobial susceptibility and genetic caharacteristics of Neisseria gonorrhoeae isolates from Vietnam, 2011, http://www.biomedcentral.com/1471- 2334/13/40.pdf.
Public Health England (PHE). (2015).Identification of Neisseria species, England. Puskesmas Balowerti. (2021). Profil Puskesmas Balowerti.Kediri ; Maluku Utara.
Somsel, et al. (2007). Culture and Smear for the isolation and identification of Neisseria gonorrhoeae ; Infectios Disease Journal, di akses 21 April 2021, http://www.biomedcentral.com/1471- 2355/13/40.pdf.
Tille, PM (editor). (2014). Bailey and Scott’s Diagnostic Microbiology, 13th editionâ€. Elsevier Mosby-Missouri.
WHO. (2008). Global incidence and prevalence of selected curable sexually transmittedinfection,http://www.who.int./reproductivehealth/publication/rtis/2008_STI_est imates.pdf.
WULANDARI, Siswi, et al. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA IBU RUMAH TANGGA. Jurnal Bidan Pintar, 2021, 2.1: 227-238.
Kusumawati, L. S., Viridula, E. Y., Saadah, Z., & Meireza, K. (2020). HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN IMS PADA PASIEN IMS. Java Health Jounal, 7(2).
Dewi, N. A., MP, N. L., Seubelan, M. Y., NEA, T. O., & Nafiah, H. U. (2020). EVALUASI PROMOSI PENGGUNAAN KONDOM WANITA UNTUK MENCEGAH INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALOWERI KOTA KEDIRI. Java Health Jounal, 7(2).