PENGABDIAN MASYARAKAT PERANCANGAN AKSESIBILITAS GAMAT BAY NUSA PENIDA

Authors

  • Made Anggita Wahyudi Linggasani Universitas Warmadewa Indonesia
  • Ida Bagus Gede Parama Putra Universitas Warmadewa Indonesia
  • Dewa Ayu Nyoman Sriastuti Universitas Warmadewa Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30737/jaim.v7i2.5199

Keywords:

Aksesibilitas, Perancangan Gamat Bay

Abstract

Kawasan Eksisting Gamat Bay sebagian besar terdapat kawasan hutan lindung yang kedepannya akan diusulkan menjadi salah satu DTW Gamat Bay. Hutan lindung memiliki pesona yang tidak kalah dengan pesisir gamat Bay namun potensinya belum banyak dikenal orang. Oleh karena itu Desa Sakti ingin mengembangkan DTW Gamat Bay sebagai ekspansi daya tarik yang ditawarkan bagi wisatawan untuk menikmati sudut lain dari Pulau Nusa Penida. Terdapat lima pilar yang dapat berperan dalam pengembangan pariwisata terhadap kawasan Nusa Penida khususnya Gamat Bay yang terdiri dari Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ancilleries dan Comunity Involvement. Kawasan Hutan Lindung dalam kawasan Gamat Bay di Desa Sakti memiliki luasan sekitar 33 hektar sebagai Hutan Lindung. Secara harfiah perancangan aksesibilitas dan RTH dapat menjadi  hal utama dalam perancangan kawasan pariwisata sebagai penghubung antar zona maupun antara fasilis. Pada umumnya aksesibilitas merupakan derajat kemudahan pencapaian maupun penggunaan baik terhadap lingkungan maupun objek serta pelayanan. Aksesibilitas terbagi atas dua, yakni aksesibilitas  fisik  dan  non  fisik,  aksesibilitas  fisik  meliputi  akses  pada  bangunan umum,  akses pada  jalan  umum,  pada  pertamanan  dan  pemakaman  umum,  dan taman kota. Aksesibilitas dirancangan sebagai penghubung area antar zona serta sebagai akses terhadap fasiltias-fasilitas penunjang pariwisata pada Kawasan Hutan Lindung. Perancangan aksesibilitas sangat memperhitungkan faktor-faktor dasar dalam merencanakan aksesibilita yang lebih aksesibel dan mendukung kegiatan konservasi hutan lindung

References

Buana, I. K. S., & Rudy, D. G. (2019). Aksesbilitas Sebagai Bentuk Kemandirian Bagi Difabel DalamMenggunakan Fasilitas Pelayanan Publik Pada Perbankan. URL: https://ojs. unud. ac. id/index. php/Kerthanegara/article/view/47249

BPS Kota Denpasar, Denpasar Dalam Angka 2019 https://denpasarkota.bps.go.id/CarrStephen, Mark Francis, Leanne G. Rivlin & Andrew M. Stone. 1992. Public Space.United State of America: Cambridge University Press

Dewang, N., & Leonardo, L. (2010). Aksesibilitas Ruang Terbuka Publik Bagi Kelompok Masyarakat Tertentu Studi Fasilitas Publik Bagi Kaum Difabel Di Kawasan Taman Suropati Menteng-Jakarta Pusat. Planesa, 1(1), 213267.

Etiningsih, Eva. 2016. Fungsi Taman Kota Sebagai Ruang Publik (Studi Di Taman Merdeka Kota Metro.Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung : Bandar Lampung.

Fauzi, M. F., Pamungkas, S. T., & Asikin, D. (2015). Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Taman Merjosari Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 3(4).

Linggasani, M. A. W., & Putra, I. B. G. P. (2017). Pembentukan Identitas Ruang OlehSuatu Komunitas Kreatif di Ruang Publik (Area Car Free Day) Dago, Bandung. Undagi:Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa, 5(2), 27-32.

Menteri Pekerjaan Umum. 2009. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan.

Putri, G. H. (2011). Aksesibilitas Difabeldalam Ruang Publik (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Aksesibilitas Difabel Dalam Ruang Publik di Kota Surakarta).

Saputri, E. L. (2019). Analisis Aksesibilitas Layanan Pendidikan Bagi Penyandang Disabilitas Pada Perguruan Tinggi: Studi Kasus Kota Makassar. Journal of Humanity and Social Justice, 1(2), 185-204. DOI: https://doi.org/10.38026/journalhsj.v1i2.23

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet Syafi'ie, M. (2014). Pemenuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Inklusi, 1(2),269-308. DOI: https://doi.org/10.14421/ijds.010208

Wijaya, A. G., Saputra, I. P. D. A., & Semara, I. M. T. (2016). Peran Lima Pilar Pengembangan Pariwisata terhadap Kawasan Nusa Penida, Klungkung. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 7(1), 51-58 DOI: https://doi.org/10.22334/jihm.v7i1.35

PlumX Metrics

Published

05/30/2024

How to Cite

Wahyudi Linggasani, M. A., Ida Bagus Gede Parama Putra, & Dewa Ayu Nyoman Sriastuti. (2024). PENGABDIAN MASYARAKAT PERANCANGAN AKSESIBILITAS GAMAT BAY NUSA PENIDA. Jurnal Abdi Masyarakat, 7(2), 228–239. https://doi.org/10.30737/jaim.v7i2.5199