Main Article Content
Abstract
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya semakin meningkat, khususnya pada kelompok usia lanjut. Lansia memiliki risiko tinggi karena mengalami perubahan metabolisme, gaya hidup kurang sehat, serta keterbatasan dalam menjaga pola makan dan aktivitas fisik. Deteksi dini kadar gula darah sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, maupun gagal ginjal. Sayangnya, pemeriksaan gula darah masih jarang dilakukan secara rutin oleh lansia, baik karena alasan biaya, keterbatasan akses ke layanan kesehatan, maupun rasa takut terhadap prosedur invasif berupa pengambilan darah. Kondisi ini juga terlihat di wilayah kerja Puskesmas Balowerti, Kota Kediri, di mana jumlah lansia yang memeriksakan gula darah masih rendah meskipun kasus diabetes cukup tinggi. Kegiatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Tahap persiapan meliputi koordinasi dengan pihak Puskesmas Balowerti, persiapan alat pemeriksaan non invasif, penyusunan materi sosialisasi, serta undangan kepada peserta lansia. Tahap sosialisasi diawali dengan ceramah interaktif mengenai diabetes melitus, faktor risiko, dan pentingnya deteksi dini kadar gula darah. Pemaparan dilakukan dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami lansia.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2025 Agoes Santika Hyperastuti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with JAIM : Jurnal Abdi Masyarakat agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
How to Cite
References
- Aisyah, S., & Ramadhani, D. (2021). Pengenalan alat kesehatan non invasif dalam pemeriksaan kadar glukosa darah. Jakarta: Pustaka Medis.
- Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman pelayanan kesehatan bagi lanjut usia di puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
- Fitriani, N., & Wahyuni, S. (2020). Hubungan pemeriksaan gula darah dengan kejadian hipoglikemia pada lansia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 45–52.
- Kemenkes RI. (2022). Profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
- Nuraini, T. (2020). Sosialisasi pemeriksaan kesehatan pada lansia di puskesmas: Studi kasus di Kota Kediri. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 100–108.
- Prasetyo, B., & Sari, D. (2021). Penggunaan teknologi non-invasif dalam pemeriksaan glukosa darah: Inovasi di era digital. Jurnal Teknologi Kesehatan, 9(2), 88–95.
- Rahmawati, L. (2020). Peran keluarga dalam pengelolaan diabetes pada lansia. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 8(1), 67–73.
- Utami, W., & Hidayat, R. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pemeriksaan gula darah pada lansia. Jurnal Geriatri Indonesia, 5(1), 15–22.
- Wulandari, E. (2021). Teknologi pemeriksaan kadar glukosa darah non-invasif: Harapan baru bagi penderita diabetes. Yogyakarta: Andi Offset.
References
Aisyah, S., & Ramadhani, D. (2021). Pengenalan alat kesehatan non invasif dalam pemeriksaan kadar glukosa darah. Jakarta: Pustaka Medis.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman pelayanan kesehatan bagi lanjut usia di puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Fitriani, N., & Wahyuni, S. (2020). Hubungan pemeriksaan gula darah dengan kejadian hipoglikemia pada lansia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 45–52.
Kemenkes RI. (2022). Profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nuraini, T. (2020). Sosialisasi pemeriksaan kesehatan pada lansia di puskesmas: Studi kasus di Kota Kediri. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 100–108.
Prasetyo, B., & Sari, D. (2021). Penggunaan teknologi non-invasif dalam pemeriksaan glukosa darah: Inovasi di era digital. Jurnal Teknologi Kesehatan, 9(2), 88–95.
Rahmawati, L. (2020). Peran keluarga dalam pengelolaan diabetes pada lansia. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 8(1), 67–73.
Utami, W., & Hidayat, R. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pemeriksaan gula darah pada lansia. Jurnal Geriatri Indonesia, 5(1), 15–22.
Wulandari, E. (2021). Teknologi pemeriksaan kadar glukosa darah non-invasif: Harapan baru bagi penderita diabetes. Yogyakarta: Andi Offset.