Perlakuan Umur Bibit dan Dosis Pupuk Organik Cair Kulit Pisang terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Sawi Hijau (Brassica juncea L.)

Penulis

  • Kana Yuliviana Kadiri University
  • Junaidi Junaidi Kadiri University
  • Edy Kustiani kadiri University

DOI:

https://doi.org/10.30737/jintan.v3i1.3955

Kata Kunci:

Choy sum, LOF, Organic Fertilizer, Seedling Age

Abstrak

Choy sum is an annual plant with a short root system. Seedling age will determine the cultivation success by using heat-tolerant choy sum cultivars. Inappropriate seedling age will inhibit the plant’s growth and development. This study aimed to assess choysum’s growth and productivity due to the influence of seedling age and banana peels as liquid organic fertilizer. The study was conducted in two factors completely randomized design (CRD) experimental design. The first factor was seedling age with three levels (2, 3, and 4 weeks after planting) and the second factor was liquid organic fertilizer with three levels (0, 40, and 60 ml/polybag). Heat-tolerant cultivars were used in this experiment. Parameters observed included plant height, number of leaves, leaf area, shoot wet weight, shoot dry weight, root wet weight, and root dry weight. Observational data were analyzed using variance analysis. Once the treatment significantly affected choy sum’s growth and development, a further test was carried out using the Least Significant Difference (LSD). Results showed an interaction between seedling age and liquid organic fertilizer dose on choy sum’s height at 21 and 28 days after planting. Seedling age treatment (B3) produced tall choy sum, broad leaves, and high dry weight of shoots and roots.


Sawi hijau merupakan jenis tanaman semusim dengan sistem perakaran pendek. Pemilihan umur bibit yang tepat menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman ini. Pemilihan umur bibit yang tidak tepat akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman. Penelitian bertujuan mengetahui peningkatan pertumbuhan dan produktivitas sawi hijau akibat pengaruh umur bibit dan pupuk organik cair menggunakan kulit pisang kepok. Penelitian ini menggunakan bibit sawi hijau dengan kultivar toleran suhu tinggi. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor, faktor pertama adalah umur bibit dengan 3 taraf perlakuan (2, 3, dan 4 MSS) dan faktor kedua berupa dosis POC kulit pisang dengan 3 taraf (0, 40, dan 60 ml/polybag). Parameter pengamatan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk, bobot basah akar dan bobot kering akar. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam. Jika perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap hasil pengamatan, akan dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Hasil pengamatan menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan umur bibit dan dosis POC limbah kulit pisang terhadap tinggi tanaman 21 dan 28 HST. Perlakuan umur bibit 4 MSS (B3) menghasilkan tanaman sawi hijau yang tinggi, berdaun luas, dan memiliki bobot kering tajuk serta akar yang tinggi.

Biografi Penulis

Kana Yuliviana, Kadiri University

Agrotechnology

Junaidi Junaidi, Kadiri University

Agrotechnology

Edy Kustiani, kadiri University

Agrotechnology

Referensi

Akbari, W. A. (2015). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang dan Tanaman Mucuna Bracteata Sebagai Pupuk Kompos. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.26418/jtllb.v3i1.11424

Ali, M., Kogoya, W., & Pratiwi, Y. I. (2017). Teknik Budidaya Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea L). Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadya Malang, 4(1), 724–732.

Cardoso, F., Gomes, D. C. B. B., & Viegas, E. (2019). The Influence of Different Types of Manure and Planting Distance towards The Growth and Development of Plants White Mustard (Brassica juncea L.). International Journal of Development Research, 09(1), 25236–25245.

Kanika Nagpal, S. Y. Y. K. and R. S. (2017). Effect of pollination modes on yield components in Indian mustard (Brassica juncea L.). Journal of Oilseed Brassica, 81(2), 187–194.

Knaofmone, A. (2016). Pengaruh Konsentrasi dan Dosis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon Laut ( Paraserianthes falcataria , L .). Portal Jurnal Unimor, 1(2477), 90–92.

Mahyuddin, Purwaningrum, Y., & Sinaga, R. T. A. (2019). Aplikasi Pupuk Organik Cair Kulit Pisang dan Pupuk Kandang Ayam Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.). Jurnal Agriland, 7(1), 1–8.

Novianti, M. E. (2019). Perbandingan Kadar Besi (Fe) Pada Sawi Putih Dengan Sawi Hijau yang dijual Dibeberapa Pasar Kabupaten Cirebon. Publicitas, 1(1), 8.

Padmanabha, I. G., Arthagama, I. D. M., & Dibia, I. N. (2014). Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Hasil Padi (Oryza Sativa L.) dan Sifat Kimia Tanah pada Inceptidol Kerambitan Tabanan. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 3(1), 41–50.

Santoso, A., & Widyawati, N. (2020). Pengaruh Umur Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy (Brassica rapa ssp. chinensis) pada Hidroponik NFT. Vegetalika, 9(3), 464. https://doi.org/10.22146/veg.52570

Setyoaji, T. G., & Setiawan, A. W. (2021). Pengaruh Umur Bibit Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Sawi Caisim ( Brassica Juncea L .) Pada Hidroponik Sistem Rakit Apung. Jurnal Agritech, 23(1), 17–23.

Suprihatin, S. (2021). Penanganan Pasca Panen Hidroponik Sawi Hijau Menjadi Mie Sehat Hijau. Jurnal Abdimas Teknik Kimia, 2(2), 19–23. https://doi.org/10.33005/jatekk.v2i2.39

Wedhu, I. Y., Beja, H. D., & Wahyuni, Y. (2021). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Chinensis L.). AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian, 6(2), 51. https://doi.org/10.35329/agrovital.v6i2.1860

PlumX Metrics

Diterbitkan

2023-01-28

Cara Mengutip

Yuliviana, K., Junaidi, J., & Kustiani, E. (2023). Perlakuan Umur Bibit dan Dosis Pupuk Organik Cair Kulit Pisang terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Sawi Hijau (Brassica juncea L.). JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional, 3(1), 27–34. https://doi.org/10.30737/jintan.v3i1.3955

Terbitan

Bagian

Articles