Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Agats Kabupaten Asmat Tahun 2024
DOI:
https://doi.org/10.30737/jumakes.v6i2.6503Keywords:
Kejadian Stunting, Faktor Stunting, Balita Usia 24-59 BulanAbstract
Stunting adalah permasalahan gizi yang semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umunya atau yang seusia. Masalah balita pendek atau stunting menggambarkan adanya masalah gizi kronis yang dipengaruhi oleh ibu ataupun calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita serta masalah lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan (Kemenkes, 2016). Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah crosssectional, yaitu penelitian observasional cara pengambilan data variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) dilakukan sekali dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2012). Berdasarkan sumber data yang digunakan penelitian ini menggunakan data primer.
Berdasarkan Spearman Rank didapatkan nilai signifikan (p value) = 0, 000 (< a = 0,05) sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting di Puskesmas Agats Kabupaten Asmat. Nilai Coeffisien Correlation sebesar 0,564 menyatakan bahwa hubungan antara berat badan lahir dan kejadian stunting dalam kategori Kuat dengan arah positif yang artinya semakin banyak balita dengan riwayat berat lahir rendah semakin tinggi kejadian stunting.
References
Ade Heryana. (2014). Hipotesis Penelitian. Eureka Pendidikan, June, 1. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.11440.17927
Adhani, R. (2021). Meta Analisis : Hubungan Pendidikan Ibu dan Jenis Persalinan dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Jurnal Kesehatan Indonesia, XI(No.3), 130–141.
Baidho, F. (2021). Hubungan Tinggi Badan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita usia 0-59 Bulan Di Desa Argodadi Sedayu Bantul. Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia, 17(1), 275–283.
https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jkki/article/view/2227
Baihaki, E. S. (2017). Gizi Buruk dalam Perspektif Islam: Respon Teologis Terhadap Persoalan Gizi Buruk. SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary, 2(2). https://doi.org/10.22515/shahih.v2i2.953
Dongky, P., & Kadrianti, K. (2016). Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Ispa Balita Di Kelurahan Takatidung Polewali Mandar. Unnes Journal of Public Health, 5(4), 324.https://doi.org/10.15294/ujph.v5i4.13962
Erik, Rohman, A., Rosyana, A., Rianti, A., Muhaemi, E., Yuni, E. E., Fauziah, F., Nur‟azizah, Rojuli, R, Y. A., & Huda, N. (2020). Stunting Pada Anak Usia Dini (Study Kasus di Desa Mirat Kec Lewimunding Majalengka). Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 24–36.
Fadilah, S. N. N., Ningtyias, F. W., & Sulistiyani, S. (2020). Tinggi badan orang tua, pola asuh dan kejadian diare sebagai faktor risiko kejadian stunting pada balita di kabupaten Bondowoso. Ilmu Gizi Indonesia, 4(1), 11–18. https://doi.org/10.35842/ilgi.v4i1.148
Hanur, B. S. (2019). Memantik Perkembangan Fisik Motorik Usia Dini Melalui Pemberian Gizi Seimbang Dalam Persfektif Al Qur‟an Dan Hadist. Jurnal Samawat, 03(02), 59–72.
Ibrahim et al. (2018). Pengaruh Pemberian Biskuit Ubi Jalar Ungu (Ipomea Batatas L.Poiret) Terhadap Status Gizi Kurang Pada Anak Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), 1(4), 24–25.
IDAI. (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. In UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
IDAI. (2017). Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia: Perawakan Pendek pada Anak dan Remaja di Indonesia. In Ikatan Dokter Anak Indonesia. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Ilmi Khoiriyah, H., Dewi Pertiwi, F., & Noor Prastia, T. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2019. Promotor Jurnal Mahasiswa Kesehatan MAsyarakat, 4(2), 145.https://doi.org/10.32832/pro.v4i2.5581
Imelda, Rahman.N, Nur.R. (2018). Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 2-5 Tahun di Puskesmas Biromaru. Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2018 Juli 2;1 : 40-2.
Izzati, Asya,dkk. (2024). Hubungan riwayat BBLR dan kelahiran prematur terhadap kejadian stunting balita di kabupaten ogan ilir. Jurnal prepotie Vol 8 No 1 Doi : https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.26002
Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Kpewou, D. E., Poirot, E., Berger, J., Som, S. V., Laillou, A., Belayneh, S. N., & Wieringa, F. T. (2020). Maternal mid-upper arm circumference during pregnancy and linear growth among Cambodian infants during the first months of life. Maternal and Child Nutrition, 16(S2), 1–11. https://doi.org/10.1111/mcn.12951
Larasati, D. A., Nindya, T. S., & Arief, Y. S. (2018). Hubungan antara Kehamilan Remaja dan Riwayat Pemberian ASI Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon Kabupaten Malang. Amerta Nutrition, 2(4), 392. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i4.2018.392-401
Lukman, T. N. E., Anwar, F., Riyadi, H., Harjomidjojo, H., & Martianto, D. (2021). Birth Weight and Length Associated with Stunting among Children Under-Five in Indonesia. Jurnal Gizi Dan Pangan, 16(1), 99–108.
Latifah, A. M., Purwanti, L. E., & Sukamto, F. I. (2020). Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita 1-5 tahun. Health Sciences Journal, 4(1), 142. https://doi.org/10.30602/pnj.v1i1.275
Merillarosa, I., Nurrochmah, S., & Mawarni, D. (2022). Maternal sebagai Determinan Stunting di Kawasan Timur Indonesia: Analisis Data. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13(4), 229–233.
Miftah, M. (2018). Model Dan Format Analisis Kebutuhan Multimedia Pembelajaran Interaktif. Jurnal Teknodik, 095–106.
Murti, dkk. (2020). Hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di desa umbulrejo, ponjong, gunung kidul. Jurnal ilmiah Kesehatan keperawatan. Vol 16, No 2. Hal 52-60.
Nasikhah R, Margawati A. (2021). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrion College, vol 1, no 1, hal 176-184.
Noviana, U., & Ekawati, H. (2019). Analisis Faktor Berat Badan Lahir, Status Ekonomi Sosial, Tinggi Badan Ibu Dan Pola Asuh Makan Dengan Kejadian Stunting. Prosiding Seminar Nasional, 1(1), 31–45.
Noviansyah. (2022). Strategi Percepatan Pencegahan Stunting Dengan Pendekatan Keagamaan Guna Mewujudkan Generasi Berkualitas (Studi pada Wilayah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu). Disertasi, 1–200. https://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-mencari-strategi-percepatan- pencegahan-stunting
Orellana, J. D. Y., Gatica-Domínguez, G., Vaz, J. D. S., Neves, P. A. R., de Vasconcellos, A. C. S., de Souza Hacon, S., & Basta, P. C. (2021).
Intergenerational Association of Short Maternal Stature with Stunting in Yanomami Indigenous Children from the Brazilian Amazon. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(17), 9130.
Permana, G. W., & Wijaya, D. S. (2020). Determinan Stunting. Journal of Holistic and Traditional Medicine, 05(02), 483–488.http://www.jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/87
Pranowo, S. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Usia Todler. Indonesian Journal of Nursing Health Science ISSN, 6(2), 104– 112.
RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Saintika, S., Conference, I., & Nursing, O. N. (2018). Risk Factor of Stunting among Children Aged 24-59 Month in Pujon, East Java. 267–274.
Trihoro, A., Tjandrarini, D. H., Irawati, A., Utami, N. H., Tejayanti, T., & Nurlinawati, I. (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
UNICEF. (2013). Improving child nutrition. In NCSL legisbrief (Vol. 18, Nomor 8).
Winarti, Purbowati, & Galeh Septiar Pontang. (2020). Hubungan Antara Asupan Protein, Vitamin A, Zink, dan Riwayat ISPA dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 2-5 Tahun di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 12(1), 36–44. https://doi.org/10.35473/jgk.v12i1.78
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Natan Rias, Sri Haryuni, Susmiati, Yudied Agung Mirasa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Deprecated: json_decode(): Passing null to parameter #1 ($json) of type string is deprecated in /home/ojs.unik-kediri.ac.id/public_html/plugins/generic/citations/CitationsPlugin.php on line 68
