EVALUASI KEKUATAN CONCBLOCK DENGAN AGREGAT HALUS DAN AGREGAT KASAR DARI TEMPURUNG KELAPA

Authors

  • Agnes Yuanita Bintoro Fakultas Teknik Universitas Kadiri
  • Arthur Daniel Limantara Fakultas Teknik Universitas Kadiri
  • Sigit Winarto Fakultas Teknik Universitas Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.30737/jurmateks.v1i1.162

Keywords:

Strength Press, Absorption, Variation Of Aggregate Mixture, Shell Coconut, Shell Powder, Conblock

Abstract

The growing era of the use of production waste can be processed into environmentally friendly materials. Therefore, by utilizing coconut shell waste for a concrete block mixture. The purpose of this study was to determine the compressive strength of the concrete from the addition of a mixture of fine aggregate and coarse aggregate from coconut shells. Concrete samples were tested at 28 days of concrete. For each variation is Variation 0% obtained a compressive strength of 18.5 MPa and absorption of concrete of 13.60%. The variation of 20% coconut shell and 15% shell powder obtained a compressive strength of 11.4 MPa and concrete absorption capacity of 11.69%. A variation of 25% coconut shell and 20% shell powder obtained a compressive strength of 7.6 MPa and concrete absorption capacity of 11.64%. A variation of 30% coconut shell and 25% shell powder obtained a compressive strength of 6.7 MPa and concrete absorption capacity of 10.17%. From these results, it can be seen that the concrete given a mixture of fine aggregate and coarse aggregate from coconut shell has decreased compressive strength and absorption capacity from normal concrete yields.

Semakin berkembangnya zaman pemanfaatan limbah hasil produksi dapat diolah menjadi bahan yang ramah lingkungan. Oleh karena itu dengan memanfaatkan limbah tempurung kelapa untuk bahan campuran concblock. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan beton dari penambahan campuran agregat halus dan agregat kasar dari tempurung kelapa. Sampel beton diuji pada umur beton 28 hari. Untuk setiap variasi adalah : Variasi 0% diperoleh kuat tekan sebesar 18,5 Mpa dan daya serap beton sebesar 13,60%. Variasi 20% tempurung kelapa dan 15% serbuk tempurung diperoleh kuat tekan sebesar 11,4 MPa dan daya serap beton sebesar 11,69%. Variasi 25% tempurung kelapa dan 20% serbuk tempurung diperoleh kuat tekan sebesar 7,6 MPa dan daya serap beton sebesar 11,64%. Variasi 30% tempurung kelapa dan 25% serbuk tempurung diperoleh kuat tekan sebesar 6,7 Mpa dan daya serap beton sebesar 10,17%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa beton yang diberi campuran agregat halus dan agregat kasar dari tempurung kelapa mengalami penurunan kuat tekan dan daya serap dari hasil beton normalnya.

References

F. Akbar, A. Ariyanto, and B. Edison, “Penggunaan Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton K-100,†vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2014.

H. W. Cahyaka, A. Wibowo, K. D. Handayani, A. Wiyono, and E. H. Santoso, “PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME PADA POROUS CONCRETE BLOCK TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS,†2018.

A. L. Ola, D. P. Silaban, and D. P. Silaban, “Komposit Bata Beton Ringan Dari Fly Ash dan Bottom Ash Limbah Batubara Pabrik Minyak Nabati,†J. Ris. Teknol. Ind., vol. 12, no. 1, pp. 47–55, 2018, doi: 10.26578/jrti.v12i1.3514.

A. Susilowati, K. A. Simanullang, and L. Aprilia, “Bata Beton (Paving Block) Geopolimer Dengan Variasi Konsentrasi Serat Sabut Kelapa,†vol. 15, no. 1, 2016.

N. Anom Wiryasa and I. Sudarsana, “Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Substitusi Semen Dalam Pembuatan Bata Beton Pejal,†J. Ilm. Tek. Sipil, vol. 13, no. 1, pp. 39–46, 2009.

A. S. Dermawan, A. Fauzan, and D. Yuniar, “Penambahan Quartz Powder Dalam Campuran Beton Dengan Agregat Lokal Pilihan,†J. Sains dan Terap. Politek. Hasnur, vol. 04, no. 02, pp. 22–28, 2016.

R. B. Anugraha and S. Mustaza, “Beton Ringan dari Campuran Styrofoam dan Serbuk Gergaji dengan Semen Portland 250, 300 dan 350 kg/m3,†J. Apl. Tek. Sipil, vol. 8, no. 2, p. 57, 2010, doi: 10.12962/j12345678.v8i2.2722.

A. Sugiarto, “Komposisi campuran optimum bata beton berlubang dengan limbah batubara dari industri tekstil,†J. Permukim., vol. 6, no. 1, pp. 47–52, 2011.

Badan Standardisasi Nasional, “Bata Beton (Paving Block),†Sni 03-0691-1996, pp. 1–9, 1996.

H. Hardiani and S. Sugesty, “Pemanfaatan Limbah Sludge Industri Kertas Sigaret Untuk Bahan Baku Bata Beton,†J. Selulosa, vol. 44, no. 2, 2017.

E. Gardjito, A. I. Candra, and Y. Cahyo, “Pengaruh Penambahan Batu Karang Sebagai Substitusi Agregat Halus Dalampembuatan Paving Block,†UKaRsT, vol. 2, no. 1, p. 35, 2018, doi: 10.30737/ukarst.v2i1.374.

Badan Standardisasi Nasional, “SNI 15-7064-2004 Semen portland komposit,†2004.

Badan Standardisasi Nasional Indonesia, “Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. SNI 03-1968-1990,†Bandung Badan Stand. Indones., pp. 1–17, 1990.

R. Setiadji and A. A. Husin, “Pengaruh Penambahan Foam Agent Terhadap Kualitas Bata Beton,†J. Pemukim., vol. 3, no. 3, pp. 196–207, 2008.

E. Hunggurami, W. Bunganaen, and R. Y. Muskanan, “Studi Eksperimental Kuat Tekan dan Serapan Air Bata Ringan Cellular Light Weight Concrete dengan Tanah Putih Sebagai Agregat,†Jur. Tek. Sipil, FST Undana, vol. 3, no. 2, pp. 125–136, 2014.

A. Efmi, R. Hari Adianto, and E. Zaini, “Usulan Perbaikan Kualitas Kuat Tekan Produk Bata Beton Paving Block Dengan Tambahan Trass Menggunakan Metode,†J. Online Inst. Teknol. Nas. Oktober, vol. 03, no. 04, pp. 2338–5081, 2015.

SNI 03-1974-1990, “Metode Pengujian Kuat Tekan Beton,†in Badan Standarisasi Nasional, Jakarta, 1990.

E. Arifi, “Pemanfaatan Fly Ash Sebagai Pengganti Semen Parsial Untuk Meningkatkan Performa Beton Agregat Daur Ulang,†Rekayasa Sipil, vol. 9, no. 3, pp. 229–235, 2015.

M. Sumajouw, S. Dapas, and R. Windah, “Pengujian Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi,†J. Ilm. Media Eng., vol. 4, no. 4, p. 97267, 2014.

A. C. Sembiring and J. J. Saruksuk, “Uji Kuat Tekan Dan Serapan Air Pada Paving Block dengan Bahan Pasir Kasar, Batu Kacang, dn Pasir Halus,†JURITI PRIMA (Junal Ilm. Tek. Ind. Prima), vol. 1, no. May, 2018, doi: 10.5281/zenodo.1207331.

Downloads

PlumX Metrics

Issue

Section

Articles