Studi Komparatif Pendapatan Petani Padi Sawah Organik Dan Petani Padi Sawah Non-Organik

Penulis

  • Maria Enresta Wonga, S.P Kadiri University, Kediri
  • Ir. Tutut Dwi Sutiknjo, MP. Kadiri University, Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30737/jintan.v1i1.1393

Kata Kunci:

Cost, Income, Rice

Abstrak

Increasing food needs strongly encourages farmers to increase productivity and develop food diversity. Farmers conduct production intensification, but they do not realize that the unbalanced use of inorganic fertilizers and pesticides give a negative impact on the environment. Therefore, the organic farming system is the solution. The emergence of the organic farming product was assumed to be good for both the health and the environment. There are some considerations that the community reluctant to buy the organic product. One of the reasons is the higher purchasing price of the organic product compared to the inorganic farming product. The purpose of this research was to know the cost of the cultivation and income received from organic rice farming and inorganic rice farming in Detubapa, Wolofeo village, Detusoko district. The results of the research show that the average cost of farming in organic rice farming less than inorganic rice farming. On the other hand, the income of farmers organic rice farming greater than inorganic rice farming.

 

Meningkatnya kebutuhan pangan sangat mendorong insan pertanian untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta mengembangkan keanekaragaman bahan pangan. Petani melakukan berbagai cara untuk mengembangkannya. Namun, mereka tidak menyadari bahwa penggunaan pupuk dan pestisida anorganik yang tidak tepat akan mengakibatkan perubahan keseimbangan sehingga berdampak negatif bagi petani dan lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut petani berusaha mencari teknik bertanam secara aman dan baik untuk lingkungan sehingga muncul sistem pertanian organik. Munculnya berbagai produk pertanian organik yang di anggap baik untuk kesehatan dan lingkungan, ternyata tidak membuat semua orang beralih ke produk tersebut. Terdapat beberapa pertimbangan yang menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli produk organik. Salah satunya adalah faktor harga beli produk organik relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk non organik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya usahatani serta pendapatan yang di terima usahatani padi sawah organik dan padi sawah non organik di Dusun Detubapa Desa Wolofeo Kec Detusoko. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata biaya usahatani yang di keluarkan petani padi sawah organik lebih kecil dibandingkan petani padi sawah non organik. Selan itu, pendapatan yang diperoleh petani padi sawah organik lebih besar daripada pendapatan yang diterima petani padi non organik.

Referensi

Apriani, M., Nahraeni, W., & Yoesdiarti, A. (2020). Analisis Pendapatan Usahatani dan Efisiensi Kelembagaan Pertanian Padi Organik dan Anorganik di Desa Lembangan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Jurnal Agribisains, 6(1), 1–13.

Artini, W. (2017). Kebutuhan Petani Untuk Pengembangan Usahatani Padi Organik (Studi Kasus Terhadap Kelompok Petani Padi Organik di Kabupaten Kediri). Agrinika, 1(1), 12–26.

Domiah, A., & Januar, J. (2019). Studi Komparatif Usahatani Padi Semi Organik Dan Konvensional Di Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi. JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 11(3), 56. https://doi.org/10.19184/jsep.v11i3.9146

Machmuddin, N. (2016). Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Organik dan Konvensional. Ipb.

Patten, M. L., Galvan, M. C., Patten, M. L., & Galvan, M. C. (2019). Random Sampling. In Proposing Empirical Research. https://doi.org/10.4324/9780429463013-35

Rahayu, M. D., & Yuliawati. (2020). Pendapatan dan Resiko Usahatani Padi Organik dan Non Organik di Karangasem, Ketapang, Susukan, Kabupaten Semarang. Ziraa’ah, 45(1), 45–53.

Sidhi, E. Y., & Samurti. (2018). Analisis Peranan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) terhadap Peningkatan Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Desa Mekikis Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri). Agrinika, 2(2), 115–126.

Sunyoto, D. (2011). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. In Buku seru.

Suratiyah, K. (2015). Ilmu Usahatani. In Jakarta.

Sutiknjo, T. D., & Artini, W. (2020). Optimalisasi Dan Pemerataan Pendapatan Petani Pada Usahatani Padi Sistem Bagi Hasil. Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi Dan Agribisnis, 3(2), 92–106. https://doi.org/10.30737/agrinika.v3 i2.726

PlumX Metrics

Diterbitkan

2021-01-28

Cara Mengutip

S.P, M. E. W., & MP., I. T. D. S. (2021). Studi Komparatif Pendapatan Petani Padi Sawah Organik Dan Petani Padi Sawah Non-Organik. JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional, 1(1), 29–37. https://doi.org/10.30737/jintan.v1i1.1393

Terbitan

Bagian

Articles