KERAGAAN TATANIAGA BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) DI KAWASAN SENTRA PRODUKSI BUNCIS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG JAWA TMUR

Authors

  • Dona Wahyuning Laily Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
  • Dita Atasa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
  • Prasmita Dian Wijayanti Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim

DOI:

https://doi.org/10.30737/agrinika.v6i2.2157

Keywords:

Beans, Economic efficiency, Farmer’s share, Technical efficiency index

Abstract

Poncokusumo District is the bean producing center in Malang Regency. The research conducted in the area was aimed to determine the marketing channel and institutional functions of the bean trading system in the conventional market, supermarket, and export market. Other research objectives are to examine the difference in the efficiency level of the bean trading system between the conventional market, supermarket, and export market and determine the factors influencing the level of profit of the bean trading actors in the conventional market, supermarkets, and export markets. The research employed survey method, which the sample of farmers was taken using simple random sampling. The sample size of conventional market, supermarkets, and export markets, subsequently as many as 30, 15, and 5 people. The approaching method was the snowball sampling technique. The data collected were analyzed including the analysis of trading margin, farmer's share, mark up, technical efficiency index and economic efficiency index. The result showed that the largest farmer's share in conventional market channels was 57.18%; while the conventional market channel was more efficient than other channels with a technical efficiency index of 3.87 and an economic efficiency index of 1.83. Factors affecting the level of profit of traders in conventional market channels were sales volume, selling price and working capital; while in the supermarket channel were the selling price and working capital.

 

Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang merupakan kawasan sentra produksi buncis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pola saluran dan fungsi kelembagaan tataniaga buncis pada pasar konvensional, pasar swalayan dan pasar ekspor, (2) Perbedaan tingkat efisiensi tataniaga buncis antara pasar konvensional, pasar swalayan dan pasar ekspor dan (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan para pelaku tataniaga buncis pada pasar konvensional, pasar swalayan dan pasar ekspor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey pada sentra produksi buncis di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Jawa Timur.  Sampel petani diambil dengan menggunakan simple random sampling dan didapatkan ukuran sampel petani pasar konvensional sebanyak 30 orang, pasar swalayan 15 orang dan pasar ekspor 5 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik snowball sampling dalam menentukan sampel pelaku tataniaga. Data yang dikumpulkan dianalisis meliputi analisis marjin tataniaga, farmer’s share, mark up, indeks efisiensi teknis dan indeks efisiensi ekonomis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa farmer’s share paling besar pada saluran pasar konvensional yaitu sebesar 57,18%; Saluran pasar konvensional lebih efisien dibandingkan dengan saluran lainnya dengan indeks efisiensi teknis sebesar 3,87 dan indeks efisiensi ekonomis sebesar 1,83.  Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan pelaku tataniaga pada saluran pasar konvensional adalah volume penjualan, harga jual dan modal kerja; sedangkan pada saluran pasar swalayan adalah harga jual dan modal kerja.

References

Adusumilli, N., Wang, D. H., & Deliberto, M. (2020). Estimating Risk Premiums for Adopting no-till and cover Crops management Practices in Soybean Production System Using Stochastic Efficiency Approach. Agricultural Systems, 178, 178. Retrieved from https://doi.org/10.1016/j.agsy.2019.102744

Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. (2019). Produksi Sayuran di Indonesia. Jakarta : BPS Statistik.

Beierlein, e. a. (2014). Principles of Agribusiness Management. . The United State of America: Waveland Press.

Creswell, J. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative Research Approach. Sage Publication.

Dewi, A. R., Santoso, S., & Prasetyo, E. (2018). Analisis Efisiensi Teknis dan Ekonomi Penggunaan Faktor-faktor Produksi pada Usahatani Jagung Hibrida di Kelompok Tani Sidomulyo 01 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 2(1), 25-34.

Islami, E. M., & Tridakusumah, A. C. (2020). Social Network Analysis on the Marketing Aspect of Vegetable Commodities in the Katenzo Farmer Group. AGROLAND: The Agricultural Sciences Journal, 7(2), 126-132.

Kabeto, A. J. (2017). Major Red Beans Marketing Channels in Halaba SpecialDistrict, Ethipia. International Journal of Research Studies in Agricultural Sciences, 3(2), 8-17.

Kotler. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Limbong, S. (1987). Pengantar Tataniaga Pertanian . Bogor: Fakultas Pertanian IPB.

Mainnah , M., & Balkis, S. (2019). Optimalisasi Produksi Usahatni Buncis (Phaseolus vulgaris L.) di Kelurahan Rapak Kecamatan LOA Janah Ilir Kota Samarinda. AKP, 2(1), 1-8.

Moehar, D. (2002). Metode dan Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Pay, Y. A., & Nubatonis, A. (2017). Analisis Pemasaran Buncis di Desa Oerinbesi Kecamatan Biboki Tanpah Kabupaten Timor Tengah. Agrimor, 2(4), 52-54.

Praswati, A. N., T, P., & B., D. A. (2018). Saluran Distribusi dan Marjin Pemasaran Kubis Tomat Wortel (Studi Kasus di Area Boyolali Jawa Tengah). J. Ilmu Manajmen dan Akuntansi Terapan., 2(3), 1-18.

Puspitaningrum, D. A., Ekowati, & Roessali. (2019). Analisis Komparasi Pendapatan dan Risiko Pendapatan Petani Baby Buncis (Phaseolus vulgasri L) pada Petani Mitra dan Non Mitra di Kabupaten Semarang. J. Agroland, 26(3), 272-286.

Rihana, S. (2013). Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) pada Berbagai Dosis Pupuk Kotoran Kambing dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon. Jurnal Produksi Tanaman, 1(4), 369-376.

Salem , F., & Nubatonis , A. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Kacang Tanah di Kecamatan Kota Kabupaten Timor Tengah Utara. AGRIMOR, 01(1), 7-9.

Sasi, W., & Nubatonis , A. (2017). Pemasaran Sirih Buah di Desa Sunsea Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timur Tengah Utara. AGRIMOR, 1(03), 1-3.

Sevilla, C. (2007). Research Methods. Queizon City: Rex Printing Company.

Sudiyono, A. (2002). Pemasaran Pertanian. Malang: UMM Press.

Sumardjo. (2004). Teori dan Praktik Kemitraan Agribisnis. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wandira, A. (2018). Identifikasi Pola Distribusi Tataniaga dalam Pembentukan Harga Bawang Merah Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk). Malang: SKRIPSI.

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja (Kedua ed.). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Zhang, Y., Ju, G., & Zhan, J. (2019). Farmers Using Insurance and Cooperatives to Manage Agricultural Risks: A Case Study of the Swine Industry in China. Journal of Integrative Agricultural, 18(2), 2910-2918. Retrieved from https://doi.org/10.1016/S2095-3119(19)62823-6

Downloads

PlumX Metrics

Published

29-09-2022

How to Cite

Laily, D. W., Atasa, D., & Wijayanti, P. D. (2022). KERAGAAN TATANIAGA BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) DI KAWASAN SENTRA PRODUKSI BUNCIS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG JAWA TMUR. Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi Dan Agribisnis, 6(2), 136–150. https://doi.org/10.30737/agrinika.v6i2.2157

Issue

Section

Articles