EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN JOMBANG DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DOI:
https://doi.org/10.30737/jafi.v1i2.760Abstract
Pengelolaan obat merupakan aspek penting dalam pelayanan kefarmasian. Obat hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jenis, jumlah, penyimpanan, waktu pendistribusian, penggunaan dan mutu di tiap unit pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat di Puskesmas meliputi: perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, administrasi, serta pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil evaluasi pengelolaan obat di Puskesmas wilayah Kabupaten Jombang dan faktor-faktor yang mempengaruhi dengan menggunakan 8 indikator.
Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan deskriptif. Wawancara dan kuisioner kepada pengelola obat Puskesmas sebagai data primer dan LPLPO, RKO, laporan tahunan, kartu stok obat, daftar harga obat, dan catatan harian penggunaan obat sebagai data sekunder.
Sistem pengelolaan obat di Puskesmas wilayah Kabupaten Jombang masih belum memenuhi standar yang ditetapkan karena diperoleh hasil: ketepatan perencanaan obat 59,89%; tingkat ketersediaan obat 83,17%; kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN 2017 99,58%; persentase rata-rata waktu kekosongan obat 27,60%; ketepatan distribusi obat 73,01%; persentase obat yang tidak diresepkan 6,19%; persentase obat kedaluwarsa 3,62% dengan nilai sebesar Rp. 27. 609.635,00; dan persentase obat rusak 0,26% dengan nilai sebesar Rp. 53.893,00. Sistem pengelolaan obat di Puskesmas wilayah Kabupaten Jombang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kurang tepatnya perencanaan obat, kesalahan perhitungan kebutuhan obat, kurang komunikasi, waktu tunggu kedatangan obat, dan masa kedaluwarsa obat yang pendek.
References
Amiruddin, E. E., A Septarani, W. I., 2019, Studi tentang Ketersediaan Obat di Puskesmas Meo-Meo Kota Bau-Bau, Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 1 No. 2, hal. 61, 64, 73.
Asnawi, R., Kolibu, F. K., Maramis, F. R., 2019, Analisis Manajemen Pengelolaan Obat Di Puskesmas Wolaang, Jurnal KESMAS, Vol.8 No.6, hal. 309.
Carolien, I., Fudholi, A., Endarti, D., 2016, Evaluasi Ketersediaan Obat Sebelum dan sesudan Implementasi JKN pada Puskesmas Di Kabupaten Keerom Provinsi Papua, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Vol. 7, No.1, hal. 34-35.
Chaira, S., Zaini, E., Augia, T., 2016, Evaluasi Pengelolaan Obat pada Puskesmas di Kota Pariaman, Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, Vol. 3, No. 1, hal. 37-41.
Choirunnisa, R. P., Pratiwi, Y., 2017, Evaluasi Pengelolaan Obat Pada Tahap Perencanaan Obat Di Puskesmas Karanganyar I Kab. Demak Pada Tahun 2017, Prosiding Hefa, Vol. 3, hal. 251-256.
Dinas Kesehatan Provinsi, 2013, Standar Puskesmas, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, Jawa Timur, hal. 9, 13-14, 21-22, 33, 124.
Djatmiko, M., Anggraeni, A.T.D., Nuria, M.C., 2007, Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat Instalasi Perbekalan Farmasi Dinas Kesehatan Kota Semarang, Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, Vol. 6, hal. 3-5.
Dyahariesti, N., Yuswantina, R., 2017, Evaluasi Keefektifan Pengelolaan Obat di Rumah sakit, Media farmasi Indonesia, Vol. 14, No. 1, hal.1489-1490.
Istinganah, Danu, S.S.,Santoso, A.P., 2006, Evaluasi Sistem pengadaan Obat Dari Dana APBD Tahun 2001 – 2003 Terhadap Ketersediaan Dan Efisiensi Obat, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 09, No. 1, hal. 34-39.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 9-27.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Materi Pelatihan Managemen Kefarmasian di Puskesmas, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Kefarmasian dan Alkes, Japan International Cooperation Agency (JICA).,Jakarta, hal. 7-24, 34-50.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 74 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, Formularium Nasional, kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017, Daftar Obat Esensial Nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Mangindara, Darmawansyah, Nurhayani, Balqis, Analisis pengelolaan Obat di Puskesmas Kampala Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Tahun 2011, Jurnal AKK,Vol 1. No. 1, hal. 36.
Nursalam, 2014, Metodologi Penelitian Ilmu Perawatan, Jakarta : Salemba, hal. 199-120.
Restyana, A. and Admaja, W. (2019) ‘Analisa Biaya Penggunaan Seftriakson dan Siprofloksasin Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit X Kabupaten Jombang Tahun 2017 Cost Analysis of Ceftriaxone and Ciprofloxacin on Urinary Tract Infection Patients at X Hospital in Jombang 2017’, 16(02), pp. 347–355.
Rismalawati, Lestari, H., Ahmad, A. I., 2015, Studi manajemen Pengelolaan Obat Di Puskesmas Lawa Kabupaten Muna Barat Tahun 2015, hal. 4-8.
Rosmania, F. A., Supriyanto, S., 2015, Analisis Pengelolaan Obat Sebagai Dasar Pengendalian Safety Stock Pada Stagnant Dan Stockout Obat, Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, Vol. 3, hal. 1-8.
Soekidjo Notoatmodjo, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, hal. 139, 160.
Walujo, S. D., Yudha, E., Septria, F. A., 2017, Analisis Perencanaan Obat Dengan Menggunakan Metode Konsumsi Di Instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2017, Jurnal Wiyata, Vol. 5, No. 1, hal. 27.
Windy Najoan, G., Tucunan, A. A. T., Kolibu, F. K., 2019, Analisis Pengelolaan Sediaan farmasi Di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung, Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6.
Zainudin, M., 2014, Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan, Airlangga University Press, Surabaya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.