Kelayakan Usaha Ternak Burung Puyuh di Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk

Authors

  • Akhris Asanit Ta’wim Universitas Kadiri
  • Widi Artini Universitas Kadiri
  • Wiwiek Andajani Universitas Kadiri
  • Nina Lisanty Universitas Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.30737/jintan.v4i1.5290

Keywords:

Business, Livestock, Quail, Viable

Abstract

Prambon District in Nganjuk Regency, East Java, has shown its community's adaptation to the COVID-19 pandemic by switching to livestock businesses, significantly raising quail. With mostof the population initially working as farmers, the Work From Home (WFH) policy and Large-Scale Social Restrictions (PSBB) encouraged the Prambon community to choose livestock as an additional source of income. Research in Mojoagung Village involving 23 breeders showed that raising quail in Prambon has promising economic potential. Even though production costs reach IDR33,704,380 for 1000 quails, the net income from selling quail eggs reaches IDR77,220,620 during the production period. Additional income from selling quail meat and quail dung (fertilizer) reached IDR2,250,000 and IDR1,575,000 respectively. This livestock business is profitable and very worthy of development. Policy implications involve government support in the form of training, technical assistance, and market development to support local economic growth and diversification of livelihoods, making quail farming a sustainable option to improve the welfare of the Prambon community.

 

Kecamatan Prambon di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menunjukkan adaptasi masyarakatnya terhadap pandemi COVID-19 dengan beralih ke usaha peternakan, terutama beternak burung puyuh. Dengan mayoritas penduduk yang awalnya berprofesi sebagai petani, kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mendorong masyarakat Prambon untuk memilih usaha peternakan sebagai sumber pendapatan tambahan. Penelitian di Desa Mojoagung melibatkan 23 peternak menunjukkan bahwa beternak burung puyuh di Prambon memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Meskipun biaya produksi mencapai Rp33.704.380 untuk 1000 ekor burung puyuh, pendapatan bersih dari penjualan telur puyuh mencapai Rp77.220.620 selama masa produksi. Pendapatan tambahan dari penjualan daging puyuh dan kotoran puyuh (pupuk) masing-masing mencapai Rp2.250.000 dan Rp1.575.000. Usaha ternak ini menguntungkan dan sangat layak untuk dikembangkan. Implikasi kebijakan melibatkan dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, bantuan teknis, serta pengembangan pasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan diversifikasi mata pencaharian, menjadikan beternak burung puyuh sebagai opsi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Prambon.

Author Biographies

Akhris Asanit Ta’wim, Universitas Kadiri

program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Widi Artini, Universitas Kadiri

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Wiwiek Andajani, Universitas Kadiri

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Nina Lisanty, Universitas Kadiri

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

References

Aftaliana, T. O. (2016). Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Puyuh. 1–133.

Ardiyansyah, F. (2019). Analisis Nilai Tambah Telur Itik Menjadi Telur Asin (Studi Kasus Di Home Industry Milik Ibu Juhartatik). Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya Lokal Di Era Revolusi Industri 4.0, 565–573.

Arianti, N., S, L. B., A, M. A., & Arafi, M. (2021). Pengembangan Usaha Budidaya Burung Puyuh di area Pemukiman dengan Meningkatkan Kualitas Telur dan Daging pada Peternakan Arsyan Farm di esa Cibogo Kec. Cisauk Kab. Tangerang Selatan. Jurnal Abdi Masyarakat, 3(1), 48–54.

Boni Sanjaya, Amalia, dan H. Y. (2016). Analisis Kelayakan Usaha Burung Puyuh Petelur (Coturnix Coturnix Japonica) di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 13(1), 47–58.

Darmawan, M. I., Hairiyah, N., & Hajar, S. (2018). Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Manisan Terung UD. Berkat Motekar di Desa Pemuda Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Teknologi Agro Industri, 5(2), 110. https://doi.org/10.34128/jtai.v5i2.77

Ermiana, E. (2022). Analisis Kelayakan Finansial Usaha Burung Puyuh Petelur di Djion Puyuh Makassar Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Fuadi, Z. (2020). Universitas Abulyatama Pengaruh Kepadatan Kandang Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ternak Puyuh. 2(2), 78–85.

Kiroh, H. J., Sondakh, E. H. B., & Rimbing, S. C. (2021). Gambaran ketertarikan masyarakat Kelurahan Tuminting terhadap pengembangan usaha burung puyuh sebagai daya dukung ekonomi di masa new normal. Zootec, 41(2), 550. https://doi.org/10.35792/zot.41.2.2021.37224

Lokapirnasari, W. P. (2017). Nutrisi dan Manajemen Pakan Burung Puyuh.

Mone, D., Sudjarwo, E., & Muharlien, M. (2016). Pengaruh Jenis Burung Puyuh (Coturnix-Coturnix Japonica) Dengan Pemberian Pakan Komersial Yang Berbeda Terhadap Penampilan Produksi Periode Bertelur. Ternak Tropika Journal of Tropical Animal Production, 17(2), 42–49. https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2016.017.02.6

Munandar, M. A., Irfan, I., & Jaya, R. (2020). Analisis Struktur dan Nilai Tambah Pada Rantai Pasok Beras di Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 12(2), 49–56. https://doi.org/10.17969/jtipi.v12i2.16776

Panekenan, J. O., Loing, J. C., Rorimpandey, B., & Waleleng, P. O. V. (2017). Analisis Keuntungan Usaha Beternak Puyuh Di Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Zootec, 32(5), 22–30. https://doi.org/10.35792/zot.32.5.2013.991

Poli, Z., Elly, F. H., & Husain, J. (2021). Produksi dan keuntungan usaha ternak puyuh sebagai pendapatan alternatif. Zootec, 41(1), 36. https://doi.org/10.35792/zot.41.1.20 21.31637

Sidhi, E. Y., & Samurti. (2018). Analisa Peranan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Terhadap Peningkatan Produksi dan Pengembangan Usahatani Padi (Studi Kasus Desa Mekikis Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri) . Jurnal Agrinika, 2(2), 115–126.

Suhirman, I. H. (2018). Analisis Perbandingan Pendapatan Peternak Puyuh dan Home Industri Telur Puyuh. 4, 47–56.

Syahputra, N., Mawardati, & Suryadi. (2017). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Petani Memilih Pola Tanam pada Tanaman Perkebunan di Desa Paya Palas Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Agrifo, 2(1), 41–50.

Downloads

PlumX Metrics

Published

28-01-2024

How to Cite

Ta’wim, A. A., Artini, W., Andajani, W., & Nina Lisanty. (2024). Kelayakan Usaha Ternak Burung Puyuh di Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional, 4(1), 61–69. https://doi.org/10.30737/jintan.v4i1.5290

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>