TINGKAT PERILAKU AMAN TENAGA KERJA BAGIAN JAHIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANTECEDENT BEHAVIOR CONSEQUENCE DI PT. GLOW

Authors

  • Welly Wijaya Fakultas Teknik, Universitas Kadiri
  • Sri Rahayuningsih Fakultas Teknik, Universitas Kadiri
  • Ana Komari Fakultas Teknik, Universitas Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.30737/jurmatis.v1i1.294

Keywords:

Commitment to improvement of K3, Implementation of K3, Safe behavior

Abstract

Substandard behavior and sub-standard conditions are both a direct cause of accidents and a significant cause of mismanagement at PT. The glow which is engaged in the field of convection, there is no real/clear K3 management system, so that there are still workers who do not know about K3 safe behavior. This study uses the Antecedent Behavior Consequences method to obtain an overview of the factors that influence K3 behavior using approaches, observations, or data at once (point time approach) in the sewing section of PT. Light. The results of the bivariate research showed that there was no relationship between knowledge and K3 behavior (p-value 0.208), there was a relationship between perception and K3 behavior (p-value 0.005), there was no relationship between attitude and K3 behavior (p-value (0.116), there was no relationship Between the level of education and K3 behavior (p-value 0.245). It can be concluded that from the empathy variable studied about OSH behavior, only perceptions have a relationship, or there is a difference in behavior with K3 behavior in the sewing section of PT. Glow. Should increase attention related to safety aspects. Work so that work accidents continue in the years to come.

Perilaku merupakan hasil kombinasi dari berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan karakteristik bawaan yang dimiliki oleh seseorang, seperti kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, pengetahuan, sikap dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal merupakan lingkungan sekeliling yang dapat berupa lingkungan fisik, sosial, budaya, pendidikan, politik atau ekonomi Perilaku di bawah standar dan kondisi di bawah standar merupakan penyebab langsung suatu kecelakaan dan penyebab utama dari kesalahan manajemen. Di PT. Glow yang bergerak dibidang koveksi, belum ada sistem manajemen K3 yang nyata/jelas sehingga membuat para pekerja masih ada yang belum tahu tentang perilaku aman K3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Antecedent Behavior Consequences yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dengan mempelajari mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku K3 menggunakan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) di bagian jahit PT. Glow. Sehingga menjadi upaya pencegahan kecelakaan kerja secara proaktif yang berfokus pada perilaku berbahaya yang berpeluang menyebabkan terjadinya kecelakaan dalam bekerja. Hasil dari penelitian bivariat didapatkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku K3 (p value 0,208) , ada hubungan antara persepsi dengan perilaku K3 (p value 0,005), tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku K3 (p value (0,116), tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku K3 (p value 0,245). Dapat ditarik kesimpulan bahwa dari empat variabel yang diteliti tentang hubungannya dengan perilaku K3, hanya persepsi yang mempunyai hubungan atau terdapat perbedaan bermakna dengan perilaku K3 di bagian jahit PT. Glow. Untuk itu, perusahaan harus meningkatkan perhatian terkait segi keselamatan kerja agar angka kecelakaan kerja dapat terus ditekan pada tahun-tahun yang akan datang. Perhatian ini dapat berupa perbaikan manajemen terkait kebijakan K3, serta membangun komitmen bersama seluruh karyawan dalam melaksanakan program K3.

 


References

Affandy, Rizky, L., & Neffrety, N. (2017). Analisis Perilaku Aman Pada Tenaga Kerja Dengan Model ABC. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health., No.1. Vol. http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH

Anizar. (2012). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu. http://www.in.gov/fssa/files/A BC.pdf [

Anonim. (2010a). ABC (Antecedent-Behavior-Consequence) Model.IndianaFamily & Social Services Administration Division of Disability& Rehabilitative Services Bureau of Quality Improvement Services.

Anonim. (2010b). ABC (Antecedent-Behavior-Consequence) Model.

As’ad, M. (1998). Psikologi Industri. Liberty Yogyakarta.

BPKRI. (2017). Undang-undang (UU) No. 23 Tahun 1992. JDIH BPK RI.

Dwinanda, B. (2007). Gambaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Selamat dalam Bekerja pada Karyawan Unit Produksi PT. Goodyear Indonesia, Tbk. Tahun 2007. [skripsi]. FKM UI.

Geller, E. S. (2001). The Psychology of Safety Handbook. CRC Press LLC.

Geller, E. S. (2005). Behavior-Based Safety and Occupational Risk Management in Behavior Modification. 539–561.

Irlianti, A., & Dwiyanti, E. (2014). ANALISIS PERILAKU AMAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MODEL PERILAKU ABC (Antecedent Behavior Consequence). Vol. 3, No(Indones. J. Occup. Saf. Heal.), 94–106.

MAHSUN, M. (2011). Konsep dan Praktik Pengukuran Kinerja di Lingkungan Organisasi Sektor Publik. Blogspot.Com.

Mufarokhah, L. (2006). HubunganPengetahuan Keselamatan Kerja Dengan Pelaksanaan Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Karyawan Bagian Spinning di PT. Primatexco Indonesia Batang [Skripsi]. Fakultas IlmuKeolahragaan Jurusan Ilmu KesehatanMasyarakat Universitas NegeriSemarang, Semarang.

Nara, N. (2013). Sistem Keselamatan Kerja Masih Diabaikan. Kompas.Com. https://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/13/13004337/.sistem.keselamatan.kerja.masih.diabaikan.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Retnani, N. D., & Ardyanto, D. (2013). Analisis Pengaruh Activator dan Concequence terhadap Safe Behavior pada Tenaga Kerja di PT. Pupuk Kalimantan Timur Tahun 2013. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 2(2), 119–219.

Saifuddin, A. (2007). Sikap Manusia â€Teori dan Pengukurannyaâ€. Pustaka Pelajar.

Sudarwan, D. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Bumi Aksara.

Sugiyono. (2004). Metode penelitian Kwalitatif, dan R&D. Alfabet.

Supriadi, A. (2017). Definisi K3 : Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Katigaku.Top.

SYAAF, F. M. (2008). ANALISIS PERILAKU BERISIKO (AT-RISK BEHAVIOR) PADA PEKERJA UNIT USAHA LAS SEKTOR INFORMAL DI KOTA X TAHUN 2008.

Widiatmoko, P. (2014). konsep dasar K3. SCRIBD.

Yuliani, F. P., & Umar, A. F. (2018). Jurnal Persada Husada Indonesia Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Berdasarkan Model Perilaku ABC ( Antecedent , Behavior , Consequence ) pada Pekerja di PT Adhi Persada Beton Pabrik Barat Purwakarta Application Analysis of Occupational Safety based on. 6(23), 11–24.

Downloads

PlumX Metrics

Published

2019-01-31

How to Cite

[1]
W. Wijaya, S. Rahayuningsih, and A. Komari, “TINGKAT PERILAKU AMAN TENAGA KERJA BAGIAN JAHIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANTECEDENT BEHAVIOR CONSEQUENCE DI PT. GLOW”, JURMATIS, vol. 1, no. 1, pp. 34–43, Jan. 2019.

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>