Analisis Pendapatan Petani Bawang Merah Dengan Sistem Mulsa dan Non Mulsa di Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 (Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk)

Authors

  • Doni Setiawan Kadiri University
  • Widi Artini Kadiri University
  • Eko Yuliarsha Sidhi Kadiri University

DOI:

https://doi.org/10.30737/jintan.v3i1.4008

Keywords:

, Income, Mulch, Non-mulch.

Abstract

Shallot is the primary commodity for most farmers in Sukorejo Village Nganjuk Regency. The shallot planting system must be optimized to produce optimal products. This study aimed to determine the income of shallot farmers using mulch and non-mulch systems. The determination of the sample was stratified random sampling. Two categories of shallot farmers were identified as mulch system users and non-users. Analysis results showed that both categories simultaneously affected income. The mulch users gained an income of IDR 204,929,703, while non-mulch users earned IDR 267,901,111. Therefore, the income of farmers using a non-mulch system was greater than that of farmers using a mulch system. In conclusion, the absence of a mulch system helps farmers save more on production costs. The mulching system users require to pay more attention and extra care on the utilization to reduce maintenance costs.

 

Bawang Merah merupakan komoditi utama bagi mayoritas petani pada daerah penelitian. Sistem penanaman bawang merah harus bisa dioptimalkan agar menghasilkan produk yang optimal juga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pendapatan petani bawang merah sistem mulsa dan non mulsa. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling Sistem Mulsa dan non mulsa secara bersama–sama (simultan) berpengaruh terhadap pendapatan. Perbedaan pendapatan dalam penggunaan Sistem Mulsa dan Sistem Non Mulsa di Desa Sukorejo Kecamatan petani yang menggunakan sistem mulsa memperoleh pendapatan sejumlah 204.929.703 dan sistem non mulsa memperoleh pendapatan sejumlah 267.901.111. Jadi pendapatan petani menggunakan sistem non mulsa lebih besar pendapatannya dibandingkan dengan petani menggunakan sistem mulsa. Sebaiknya petani menggunakan sistem tersebut karena lebih bisa menghemat biaya produksi. Untuk petani yang menggunakan sistem mulsa dibutuhkan perawatan yang lebih ekstra sehingga bisa lebih menekan pengeluaran biaya rawat.

Author Biographies

Doni Setiawan, Kadiri University

Agribusiness

Widi Artini, Kadiri University

Agribusiness

Eko Yuliarsha Sidhi, Kadiri University

Agribusiness

References

Anwarudin, O., dan Satria, A. (2020). Proses Dan Pendekatan Regenerasi Petani Melalui Multistrategi Di Indonesia Process And Approach To Farmer Regeneration Through Multi-Strategy In Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. https://Doi.Org/10.21082/Jp3.V39n2.2020.P73-85

Bayu Aji, S., Sutiknjo, T. D., dan Dinawati, E. (2020). Peranan Penyuluh Pertanian Terhadap Keberhasilan Penerepan Sistem Tanam Padi Jajar Legowo Di Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis. https://Doi.Org/10.30737/Agrinika.V4i2.1075

BPS. (2018). Distribusi Perdagangan Komoditas Bawang Merah Indonesia Tahun 2018. In Badan Pusat Statistik.

BPS. (2021). Statistik Indonesia: Statistical Yearbook Of Indonesia 2022. Statistik Indonesia 2020.

Hasan, F., Darwanto, D. H., Masyhuri, dan Adiyoga, W. (2018). Risiko Produksi Dan Perilaku Petani Menghadapi Risiko Usahatani Bawang Merah Di Kabupaten Nganjuk. Inisiasi, 7(2).

Hidayat, S. I., dan Rofiqoh, L. L. (2020). Analisis Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kabupaten Kediri. Jurnal Social Economic Of Agriculture. https://Doi.Org/10.26418/J.Sea.V9i1.40646

Jenderal, S., dan Pertanian, K. (2014). Outlook Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian.

Pertanian, K., Penelitian, J., dan Pengembangan Pertanian, D. (2015). Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. J.Litbang Pert.

Raharjo, S., dan Sudadi, U. (2015). Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Sayuran Unggulan Di Kabupaten Batang. Journal Of Natural Resources And Environmental Management. https://Doi.Org/10.29244/Jpsl.5.1.33

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D).Alfabeta.

Sutas, T. (2018). Hasil Survei Pertanian Antar Sensus 2018. In Badan

Pusat Statistik.

Taufiq, M., Rahmanta, R., dan Ayu, S. F. (2021). Permintaan Dan Penawaran Bawang Merah Di Provinsi Sumatra Utara. Jurnal Agrica, 14(1). https://Doi.Org/10.31289/Agrica.V14i1.4759

Wibowo, R. (2016). Skenario Goal Programming Dalam Perencanaan Pola Tanam Petani: Kasus Daerah Balung Kabupaten Jember. Jurnal Agro Ekonomi. https://Doi.Org/10.21082/Jae.V2n1.1982.32-55

Downloads

PlumX Metrics

Published

28-01-2023

How to Cite

Setiawan, D., Artini, W., & Sidhi, E. Y. (2023). Analisis Pendapatan Petani Bawang Merah Dengan Sistem Mulsa dan Non Mulsa di Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 (Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk). JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional, 3(1), 51–58. https://doi.org/10.30737/jintan.v3i1.4008

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>