Analisis Komparatif Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Dengan Pola Gaduh dan Mandiri (Studi Kasus di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek)

Penulis

  • Asikin Bahar Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Kadiri
  • Widi Artini Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Kadiri
  • Eko Yuliarsha Sidhi Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Kadiri
  • Agustia Dwi Pamujiati Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.30737/jintan.v2i1.2205

Kata Kunci:

Dairy cattle, Income, Independent Pattern, Partnership Pattern

Abstrak

This research was aimed to determine the difference between the costs and income of the partnership and the independent patterns of the dairy cattle business. The research area was determined in Dompyong Village, Bendungan District, Trenggalek Regency, considering that the site has a high dairy cattle population. The purposive sampling method was used to take samples, which took respondents who had two dairy cattle and had been reared for one year. Sampling for this research amounted to 40 farmers, 20 with partnership patterns and 20 with independent practices. Primary data was obtained from observations and direct interviews with the breeders, while secondary data was collected from written reports of various related
agencies. The independent pattern of dairy cattle business per two cows obtained data on the average production cost of IDR18,779,958. Revenue was IDR25,909,500, and the average income was IDR7,129.541. While the dairy cattle business with a partnership pattern per 2 cows, the average production cost was IDR9,188,550. Revenue was IDR13,150,950, and the average income was IDR3,962,400. From the analysis of the R/C Ratio, the value of the independent dairy cattle business efficiency was 1.37, and the partnership pattern was 1.43.

Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu agar pendapatan usaha dan perbedaan biaya ternak sapi perah pola gaduh dan pola mandiri dapat diketahui. Penelitian ditentukan pada daerah Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek dengan pemikiran tingginya populasi ternak sapi perah pada daerah tersebut. Dalam pengambilan sampel digunakan metode Purposive Sampling yang mana diambil responden dengan kepemilikan sapi perah sejumlah 2 ekor sapi yang sudah satu tahun dipelihara. Pengambilan sampel untuk penelitian ini sejumlah 20 peternak menggunakan pola mandiri dan 20 peternak menggunakan pola gaduh sehingga ada 40 peternak sebagai sampel. Data yang didapatkan melalui data sekunder dan data primer. Data primer didapatkan dari wawancara dan pengamatan dengan peternak secara langsung sedangkan sumber data sekunder adalah laporan tertulis dari instansi terkait yang bervariasi sebagai pelengkap data penelitian. Pada usaha ternak sapi perah pola mandiri didapatkan hasil penelitian tiap 2 ekor sapi dengan data rata-rata biaya Penerimaan Rp 25,909,500 untuk produksi Rp 18,779,958. dan untuk pendapatan rata-ratanya Rp 7,129,541, sementara itu pada usaha ternak sapi perah pola gaduh tiap 2 ekor sapi di peroleh Penerimaan Rp 13,150,950 untuk biaya produksi rata-ratanya Rp 9,188,550 dan pendapatan memiliki ratarata Rp 3,962,400. Berdasarkan analisis R/C Ratio pola gaduh bernilai efisiensi sebesar 1,43. Sedangkan untuk pola mandiri yang diterapkan pada usaha ternak sapi perah bernilai 1,37.

Referensi

Aminah, S., dan Rondhi, M. (2019). Penerapan Good Dairy Farming Practice (Gdfp) Dan Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Kemitraan dan Mandiri di Kabupaten Jember. JSEP, 12(3), 34–48.

Andaruisworo, S. (2015). Pendapatan Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Modernisasi, 11(3), 177–186. Auzi, A. D. (2019). Kebijakan Kementan Hasilkan Peningkatan Produksi Susu. https://money.kompas.com/read/2019/03/21/164006826/kebijakankementan-hasilkanpeningkatanproduksi-susu

Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek. (2019). Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak (ekor) di Kabupaten Trenggalek, 2018 dan 2019. https://trenggalekkab.bps.go.id/statictable/2020/07/30/772/populasiternak-menurut-kecamatan-danjenis-ternak-ekor-di-kabupatentrenggalek-2018-dan-2019.html

Dwi Priyanto. (2008). analisis statistic data SPSS. Gramedia Pustaka Utama.

Ernawan, M., Trijana, E., dan Ghozali, R. (2016). Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Sapi Perah Laktasi (Studi Kasus di Desa Minggirsari Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar). Jurnal Aves, 10(2), 25–40.

Hastuti, D., Subantoro, R., dan Ismail, M. (2018). Pengaruh Karateristik Sosial Ekonomi dan Jumlah Pakan terhadap Pendapatan Peternak Sapi Perah Rayat. Agronomika, 12(2), 132–138.

Malika, U. E., dan Adiwijaya, J. C. (2018). Potensi Agribisnis Sapi Perah Di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Jurnal Agribisnis, 19(2), 155–161.

Rachmawati, A., Ismaya, Widyobroto, B. P., Bintara, S., dan Susilawati, T. (2018). Aplikasi Inseminasi Buatan pada Induk Sapi Potong Menggunakan Semen Cair Sapi Peranakan Ongole dengan Pengencer Cauda Epidydymal Plasma-2 + 0,6% Bovine Serum Albumin. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 28(3), 247-258.

Riski, P., Purwanto, B. P., dan Atabany, A. (2016). Produksi dan Kualitas Susu Sapi FH Laktasi yang Diberi Pakan Daun Pelepah Sawit. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(3), 345–349.

Sujarwoko, D. H. (2020). Investor Sapi Perah Tertarik Berinvestasi di Trenggalek. https://jatim.antaranews.com/berita/342919/investor-sapi-perahtertarik-berinvestasi-di-trenggalek.

Zuhriyah, A. (2011). Analisis permintaan dan penawaran susu segar di JawaPage 31 of 31 Timur. Jurnal Embryo, 7(2), 130–137.

PlumX Metrics

Diterbitkan

2022-01-28

Cara Mengutip

Bahar, A., Artini, W., Sidhi, E. Y., & Pamujiati, A. D. (2022). Analisis Komparatif Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Dengan Pola Gaduh dan Mandiri (Studi Kasus di Desa Dompyong Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek). JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional, 2(1), 21–31. https://doi.org/10.30737/jintan.v2i1.2205

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2 3