EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TULUNGAGUNG
DOI:
https://doi.org/10.30737/jafi.v1i2.903Abstract
Pneumonia adalah infeksi jaringan paru yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau parasit. Antibiotik merupakan terapi utama pada pneumonia oleh bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan kesesuaian atau ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Tulungagung periode Januari-Juni 2017. Metode penelitian observasional, data diambil secara retrospektif dari rekam medis pasien dan data penggunaan antibiotik dari Instalasi Farmasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jenis antibiotik terbanyak yang digunakan pada 130 pasien pneumonia unspecified rawat inap non ICU di Ruang Pulmonary adalah levofloxacin iv (62,71%), ceftriaxone (27,21%), dan cefotaxim (5,67%). Kesesuaian penggunaan antibiotik berdasarkan pedoman terapi berupa Panduan Praktik Klinik RSUD Dr. Iskak Tulungagung SM Paru 2014, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI, 2014), Infections Diseases Sociaty of America/American Thoracis Consensus Guidelines on the Managemen of Community-Acquired Pneumonia in Adult (IDSA/ATS, 2014) dan Drug Information Handbook (DIH, 2011) didapatkan hasil penelitian bahwa yang tepat jenis antibiotik 85,38%, tepat dosis 100%, tepat frekuensi 100% dan tepat lama pemberian 42,34%. Penilaian ketepatan penggunaan antibiotik yang rasional berdasarkan rata-rata kriteria 4 tepat adalah sebesar 81, 93%.
References
CDC. Antibiotic / Antimicrobial Resistance CDC. Center for Disease Control and Prevention. 2015: 0-2 http://www.cdc.gov/drugresistance/index.html
Ruuskanen O, Lahti E, Jennings LC, Murdoch DR,. Viral pneumonia. Lancet 377 (9773). 2011: 1264–75. doi:10.1016/S0140-6736(10)61459-6. PMID 21435708.
World Health Organization (WHO). Pneumonia. 2016. http://www.who.int/mediacntre/factsheets/fs 331/en.
Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 2013
Negara KS. Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotika Rasional Untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar : Studi Kasus Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus Analysis The Implementation Policy of Rational Use of Antibiotic. Jurnal ARSI. 2014:42-50.
Ventola CL. The Antibiotic Resistance Crisis. Part 1: Causes and Threats. P&T Vol.40, No.4. 2015:277-283
Siswanto. Kajian Resistensi. In: Seminar Nasional dan Diskusi Interaktif Resistensi Antimikroba. Jakarta: Badan Litbang Kesehatan; 2014: 1-3
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. 2011.
CDC. Antibiotic / Antimicrobial Resistance CDC. Center for Disease Control and Prevention. 2015: 0-2 http://www.cdc.gov/drugresistance/index.html
Yenny, Herwana E. Resistensi dari bakteri enterik: aspek global terhadap antimikroba. Universa Medicina. Vol.26, No.1.2007; 26: 46-56
CDC. Core Elements of Hosptal Antibiotic Stewardship Program. 2015. http://www.cdc.gov/getsmart/healthcare/core_element.pdf.
Barlam TF,Cosgrove E, Abbo LM, MacDougall C, Schuetz AN, et al. Implementing an Antibiotic Stewardship Program. Guidline by the Infectious Disease Society of America and the Society for Healthcare Epidemiogy of America. Clinical Infection Disease.IDSA Guideline.2016,62(10): e51-e77.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. 2015.
Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Iskak. Profil RSUD Dr.Iskak Tulungangung 2016.
Departemen Kesehatan RI. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan. Direktorat Bina Farmasi KOmunitas dan Klinik. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2005:27-32
Pahriyani A, Khotimah N, Bakar L. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Comunity Acquired Pneumonia (CAP) di RSUD Budi Asih Jakarta Timur. Farmasains Vol.2 No.6. 2015:259-263
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik. Dirjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan. 2011: 1-2
Nugroho F, Utami PI, Yuniastuti I. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Pnumonia di Rumah Sakit Umum Purbalingga. Jurnal Pharmacy Vol.08. No.01. 2011: 141-153
Zhukova OV, Ruina OV, Kononova SV, Konyshkina TM. Analysis of the efficiency of antimicrobial treatment for community-acquired pneumonia clinical practice. Theraperticheskii Arkhiv.2017, 89(8):17-21. doi: 10.17116/terarkh201789817-21.
Elvina R, Rahmi N, Oktavia SA. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Community-Acquired Pneumonia(CAP) Di Instalasi Rawat Inap Rumah sakit “X†Jakarta. Pharmacy.Vol.14. No.1.2017:64-74
Farida Y, Trisna A, W Nur D. Study of Antibiotic Use On Pneumonia Patien In Surakarta Refferal Hospital. Journal Of Pharmaceutical Science and Clinical Research. JPSR.2017.02: 44-52
Dhar R. Pneumonia: Review of Guidelines. Supplement To Japi. Januari 2012. Vol.60: 25-29
Misnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran Napas, Pneumonia pada Anak, Orang Dewasa, Usia Lanjut Edisi I. Jakarta: pustaka Obor Populer. 2008
Gunawan, SG. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik. FKUI. Jakarta. 2007.
PDPI 2014, Dalam: Pahriyani A, Khotimah N, Bakar L. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Comunity Acquired Pneumonia (CAP) di RSUD Budi Asih Jakarta Timur. Farmasains Vol.2 No.6. 2015:259-263
IDSA. Infectious Diseases Sociaty of America/American Thoracic Society Consensus Guidelines on the Managemen of Community-Acquired Pneumonia in Adults. CID 2007:44 (Suppl 2) S28-S38
Langtri HD, Lamb HM. Levofloxacin, Its Use Infections of the Respiratory Tract, Skin, Soft Tissues and Urinary Tract. 1999. Pubmed.
British Thoracis Society. Guidelines for The Management of Community Acquired Pneumonia in Adults. Update:2009. BMJ Journals. USA. Hal.1-4
Usman DAP, Herman H, Emelda A. Evaluasi penggunaan Antibiotik Terhadap Pasien Pneumonia Komuniti di RS Ibnu Sina makasar. As-Syifa Vol.06 (01). 2014: 61-72. ISSN: 2085-4714
Zhao X, Wu J, Xiu Q, Wang C, Zang D. A randomized controlled clinical trial of levofloxacin 750 mg versus 500 mg intravenous infusion in the treatment of community-acquired pneumonia. Diagnostic Microbiologi and infection Disesae. Vol. 80. Issue 2. 2014: 141-147.
Anonim. Drug Information of Handbook. DIH. 2011
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan.