Pemanfaatan Sirih Gading sebagai Bahan Baku Hand Sanitizer oleh Warga Kelurahan Gayam Kota Kediri
DOI:
https://doi.org/10.30737/jatimas.v2i1.2552Keywords:
Antiseptic, Gayam, Ivory betelAbstract
Antiseptics in the liquid form known as hand sanitizers effectively reduce the spread of disease-causing microorganisms without hindering human movement during the COVID19 pandemic. Hand sanitizer is a purchased and homemade product to meet the family’s antiseptic needs using easy-to-find ingredients. Kadiri University Community Service Team, through Kukerta 2021 program in collaboration with Gayam Village Government, conducted a counseling and training program on hand sanitizer making. The hand sanitizer utilized materials accessible to the public, namely Ivory Betel (Epipremnum aureum), commonly found as an ornamental plant around the Gayam Village area. Hand sanitizer products have the potential to be developed. Making natural hand sanitizers in liquid form is easy and requires low costs with simple equipment and economic value. The results of this community service activity can be used to meet the preservation needs of the family and be sold through village grocery stores and village unit cooperatives in Gayam Village by installing a product label for the broader market.
Â
Antiseptik dalam bentuk cairan semprot yang dikenal dengan hand sanitizer berfungsi memutus penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit secara efektif tanpa menghambat gerak manusia terutama di era pandemi COVID-19. Hand sanitizer bukan hanya produk yang dibeli melainkan dapat diproduksi sendiri untuk memenuhi kebutuhan antiseptik keluarga dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Kadiri melalui program Kuliah Kerja Nyata 2021 (Kukerta 2021) bekerjasama dengan Pemerintah Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan antiseptik cair dengan memanfaatkan bahan yang mudah diakses oleh masyarakat yaitu sirih gading (Epipremnum aureum) yang banyak ditemui sebagai tanaman hias pekarangan. Produk hand sanitizer memiliki potensi untuk dikembangkan. Pembersih tangan dalam bentuk cair tidak sulit dan mahal untuk dibuat. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, serta penjualan melalui toko-toko konsumen dan koperasi di Kelurahan Gayam dapat dilakukan dengan memberi label merek untuk pemasaran secara luas.
References
Fadlilah, M. (2015). Benefit of Red Betel (Piper crocatum Ruiz & Pav.) as Antibiotics. Journal Majority, 4(3), 71-5
Fatimah, C., & Ardiani, R. (2018). Pembuatan hand sanitizer (pembersih tangan tanpa air) menggunakan antiseptik bahan alami. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian, 1(1), 336-343.
Gusviputri, A., S., N. M. P., Aylianawati, & Indraswati, N. (2017). Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik Alami. Widya Teknik, 12(1), 11–21. https://doi.org/10.33508/WT.V12I1.1439
Listari, N., Isviyanti, I., & Triandini, I. G. A. A. H. (2020). Pembuatan Hand Sanitizer Alami di tengah Upaya Mengatasi Kelangkaan pada Masa Pandemi COVID-19 di SMK Bhakti Kencana Mataram. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 34. https://doi.org/10.36312/linov.v5i2.467
Maardiana, U., & Solehah, V. F. (2020). Pembuatan Sabun Berbahan Dasar Minyak Jelantah dengan Penambahan Gel Lidah Buayya sebagai Antiseptik Alami. Jurnal Ilmu Keperawatan, 20, 252–260.
Widiyastuti, Y., K., Haryanti, S., Dyah Subositi, dan, Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Litbang Kesehatan, B., & Kesehatan, K. R. (2016). Morfologi dan Kandungan Minyak Atsiri Beberapa Jenis Sirih. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke-50, Samarinda.
Gurning, N. S., R., Hasby Puarada, S., Agribisnis, P., Pertanian, F., Muhammadiyah Sumatera Utara, U., & Agroteknologi, P. (2022). Penggunaan Bahan Alami Daun Sirih dan Lidah Buaya sebagai Antiseptik Alami untuk Mencegah Covid-19 di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis. Jurnal Pengabdian Masyarakat: MARTABE, 5(1), 37–44. https://doi.org/10.31604/jpm.v5i1.37-44
Nurmaningsih, N. (2019). Perbedaan Daya Hambat Antiseptik Alami Bawang Putih (Allium sativum) dengan Antiseptik Sintetik terhadap Pertumbuhan Biakan Murni Bakteri Straphylococcus auseus dan Escherchia coli. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 5(1), 119–124.
Putrianingsih, Y., Yusriani, D., & Dewi, S. (2019). Pengaruh Tanaman Sirih Gading (Epipremnum aureum) Terhadap Polutan Udara Dalam Ruangan. Jurnal TechLINK, 3(1).
Sarwono, E., Adnan, F., & Elvaryani, R. (2022). Kemampuan Tanaman Sirih Gading (Epipremnum aureum) dalam Menyerap Kadar Logam Berat Timbal (Pb) dari Emisi Gas Kendaraan Bermotor. Jurnal Teknologi Lingkungan, 5(2), 44-52.
Syamsiah, S. U., Priyantono, Suharyani, I., (2016). Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Lidah Buaya, Daun Pandan dan Daun Sirih sebagai Anti Nyamuk. Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan), 1(1), 32-41.
Widiyastuti, Y., K., Haryanti, S., Dyah Subositi, dan, Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Litbang Kesehatan, B., & Kesehatan, K. R. (2016). Morfologi dan Kandungan Minyak Atsiri Beberapa Jenis Sirih. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia Ke-50, Samarinda.
Yarza, H. N. (2021). Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Alami dari Daun Sirih. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3). https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i3.4334
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship. Permitted third-party reuse is defined by the Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs (CC BY-NC-ND). This permission allows users to copy and distribute the Article, provided this is not done for commercial purposes and further does not permit distribution of the Article if it is changed or edited in any way, and provided the user gives appropriate credit (with a link to the formal publication through the relevant DOI), provides a link to the license, and that the licensor is not represented as endorsing the use made of the work.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.