Sosialisasi Pestisida Nabati Ramah Lingkungan Di Desa Joho, Kabupaten Kediri

Authors

  • Devina Cinantya Anindita Universitas Kadiri
  • Tutut Dwi Sutiknjo Universitas Kadiri
  • Rena Eksa Pawani Universitas Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i2.5115

Keywords:

OPT, Pengendalian, Pestisida nabati, Sosialisasi

Abstract

One of the problems the agricultural sector faces is the control of plant pest organisms (OPT). OPT control usually carried out by farmers is the use of chemical pesticides. Excessive use of chemical pesticides harms the environment. Environmentally friendly pest control efforts can be carried out by using vegetable pesticides. The use of botanical pesticides to control pest attacks still needs to be widely used by farmers. One effort to introduce plant-based pesticides is by carrying out outreach to introduce and manufacture environmentally friendly plant-based pesticides. The outreach was carried out directly with residents in Joho Village, Semen District, and Kediri Regency, and the practice of making vegetable pesticides was continued. The outreach was conducted to familiarize Joho Village residents with plants that can be used as essential ingredients for making vegetable pesticides. Plants used as pesticides can be taken from the roots, seeds, and leaves. Plants used as essential ingredients for vegetable pesticides include garlic, shallots, neem leaves, seeds, papaya leaves, roto wali, and various spices. The results of making vegetable pesticides will be distributed to residents in Joho Village, most of whom are farmers. Apart from that, plant seeds were also distributed to residents. The plant used as a botanical pesticide is garlic. This is because garlic contains allicin, tannin, saponin, and flavonoids. These compounds can cause a decrease in appetite in insects, inhibit molting, inhibit reproduction of female insects, cause larval death, suppress pupa formation, increase mortality, and disrupt insect metabolism. Garlic-based vegetable pesticides can be applied to horticultural crops such as chilies and eggplants. Through socialization, village residents understand how to make vegetable pesticides

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh sektor pertanian adalah Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pengendalian OPT yang biasa dilakukan oleh petani yaitu penggunaan pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Upaya pengendalian OPT yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati. Penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan serangan OPT masih belum banyak digunakan oleh petani. Salah satu upaya pengenalan pestisida nabati yaitu dengan cara pelaksanaan sosialisasi pengenalan dan pembuatan pestisida nabati ramah lingkungan. Sosialisasi dilaksanakan secara langsung dengan warga di Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri dan dilanjutkan praktek pembuatan pestisida nabati. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan agar warga Desa Joho lebih mengenal tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pestisida nabati. Tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida dapat diambil dari bagian akar, biji dan daun. Tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pestisida nabati antara lain: Bawang putih, bawang merah, daun dan biji mimba, daun papaya, rotowali dan berbagai rempah-rempah. Hasil pembuatan pestisida nabati akan dibagikan kepada warga di Desa Joho, yang sebagian besar adalah petani. Selain itu juga dibagikan bibit tanaman kepada warga setempat. Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah bawang putih. Hal ini karena kandungan bawang putih yaitu, allicin, tannin, saponin dan flavonoid. Senyawan tersebut dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan pada serangga, menghambat pergantian kulit, menghambat reproduksi serangga betina, menyebabkan kematian larva, menekan pembentukan pupa, meningkatkan mortalitas, serta menggangu metabolisme serangga. Pestisida nabati berbahan dasar bawang putih dapat diaplikasi pada tanaman hortikultura seperti cabai dan terong. Melalui sosialisasi warga desa memahami pembuatan pestisida nabati

Author Biographies

Devina Cinantya Anindita, Universitas Kadiri

Program Studi Agroteknologi

Tutut Dwi Sutiknjo, Universitas Kadiri

Program Studi Agribisnis

Rena Eksa Pawani, Universitas Kadiri

Program Studi Agroteknologi

References

Badan Pusat Statistik. (2023). Biaya Pestisida. Https://Www.Bps.Go.Id/Indikator/Indikator/View_data/0000/Data/1729/Website_55/1.

Hasnah, & Abubakar, I. (2007). Efektivitas Ekstrak Umbi Bawang Putih (Allium sativum L) untuk mengendalikan hama (Crocidolomia pavonana F) Pada Tanaman Sawi. Agrista, 11(2).

Hasnah, & Hanif, U. (2010). Efektivitas Ekstrak Bawang Putih Terhadap Mortalitas Sitophilus Zeamais M. Pada Jagung Di Penyimpanan. J. Floratek, 5, 1–10.

Hidayah, N. (2023). Efektivitas Pestisida nabati Dari Umbi Bawang Putih (Allium sativum L) Dengan Penambahan Sabun Cair Untuk Pengedali Hama Ulat Bawang (Spodoptera exigua Hubner) Pada Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L). Universitas Islam Negeri Mataram.

Insani, A. Y., Caesarina, A., Marchianti, N., & Wahyudi, S. S. (2018). Perbedaan Efek Paparan Pestisida Kimia dan Organik terhadap Kadar Glutation (GSH) Plasma pada Petani Padi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(2), 63–67. https://doi.org/10.14710/jkli.17.2.64-67

Kusumawati, D. E., & Istiqomah, M. P. (n.d.). Pestisida Nabati sebagai Pengendali OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). www.madzamedia.co.id

Kusumawati, D. E., & Istiqomah, M. P. (2022). Pestisida Nabati sebagai Pengendali OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) (Pertama). Mazda Media. www.madzamedia.co.id

Malau, E. M. (2018). Uji Bioaktivitas Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Hama Plutella Xylostella Linn. (Lepidoptera: Plutellidae). Universitas Brawijaya.

Pamungkas, O. S. (2016). Bahaya Paparan Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia. Bioedukasi, XIV(1). www.hesperian.org

Puspita, & Kiloes, A. M. (2017). Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Perilaku Petani Dalam Menggunakan Pestisida Di Sentra Produksi Bawang Merah Kabupaten Brebes. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Rahman, A. (2018). Peran Pemerintah Daerah Dalam Penyelenggaraan Promosi Pariwisata Sumber Podang (Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri). Universitas Brawijaya.

Rusdy, A., Hama, J., Penyakit, D., Fakultas, T., Unsyiah, P., & Aceh, B. (2010). Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih Terhadap Mortalitas Keong Mas Effect of Garlic Extract on Mortality of Golden Snail. In J. Floratek (Vol. 5).

Situmorang, H., Noveri, N., Putrina, M., & Fitri, E. R. (2021). Perilaku Petani Padi Sawah Dalam Menggunakan Pestisida Kimia di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Agro Bali: Agricultural Journal, 4(3), 418–424. https://doi.org/10.37637/ab.v4i3.743

Wisnujatia, N. S., & Sangadji, S. S. (2021). Pengelolaan Penggunaan Pestisida Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia. SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 18(1), 92. https://doi.org/10.20961/sepa.v18i1.47297

Yenie, E., Elystia, S., Kalvin, A., & Irfhan, M. (n.d.). Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metode Ekstraksi Dari Sampah Daun Pepaya Dan Umbi Bawang Putih.

Yulisial, N. W. (2018). Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Petani Padi Dalam Penggunaan Pestisida Di Kota Solok Sumatera Barat. Intitut Pertanian Bogor.

Downloads

PlumX Metrics

Published

29-11-2023

How to Cite

Anindita, D. C., Sutiknjo, T. D., & Pawani, R. E. (2023). Sosialisasi Pestisida Nabati Ramah Lingkungan Di Desa Joho, Kabupaten Kediri. JATIMAS : Jurnal Pertanian Dan Pengabdian Masyarakat, 3(2), 159–167. https://doi.org/10.30737/jatimas.v3i2.5115

Issue

Section

Articles